HUKUM KRIMINAL

Polisi Mau Tes Urine Mahasiswa, Eh Ujung-ujungnya Kena Diceletukin: Coba Mulai dari Internal Polri Aja Dulu Pak!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
Polisi Mau Tes Urine Mahasiswa, Eh Ujung-ujungnya Kena Diceletukin: Coba Mulai dari Internal Polri Aja Dulu Pak!

Polisi Mau Tes Urine Mahasiswa, Eh Ujung-ujungnya Kena Diceletukin: Coba Mulai dari Internal Polri Aja Dulu Pak!

DEMOCRAZY.ID - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Adamsyah Wahab alias Don Adam ikut melontarkan respons nyelekitnya terkait aksi Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa yang berencana melakukan tes urine kepada mahasiswa.


Adapun aksi tes urine tersebut guna mencegah peredaran narkoba dikalangan mahasiswa.


Namun, Don Adam pun menyarankan Polri untuk melakukan tes urine kepada seluruh anggotanya terlebih dahulu.


"Coba mulai dari internal aja dulu Pak...," cuitnya dalam akun Twitternya, dilihat Kamis (20/10/2022).



Sebelumnya, olda Metro Jaya berencana melakukan tes urin rutin kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan di wilayah hukumnya. 


Hal itu dijelaskan oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa, di Jakarta, pada Rabu (19/10/2022).


"Kami akan membangun komunikasi dengan beberapa universitas untuk rutin melakukan tes urine," kata Mukti, menukil Antara.


Hal ini diharapkan bisa menjadikan kampus sebagai garda terdepan dalam mencegah peredaran narkotika, serta menjaga moral masyarakat, terkhusus mahasiswa.


"Kita akan join dengan beberapa universitas untuk tes urine bersama. Semoga program ini bisa sukses dan lancar, menekan angka pengguna yang ada di Jakarta dan Indonesia," lanjut Mukti.


Ia juga menjelaskan, tes urin kepada mahasiswa sudah masuk dalam program, sehingga bisa segera dimulai bulan depan.


Muasal inisiatif ini disebut mengacu pada data Badan Narkotika Nasional (BNN) yang memperlihatkan adanya kenaikan pengguna narkoba.


Pengguna zat terlarang itu berada di angka 1,8 persen pada 2019, lalu meningkat jadi 1,9 persen pada 2021.


Pun, risiko perempuan terdampak narkotika juga kian meningkat, semula 0,20 persen pada 2019, menjadi 1,21 persen pada 2021.


Data BNN menunjukkan faktor utama seseorang memakai narkoba adalah pengaruh dari teman. [Democrazy/populis]

Penulis blog