DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut, Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat menjadi mata-mata Putri Candrawathi untuk menelisik dugaan perselingkuhan suaminya, Ferdy Sambo.
Dia meyakini hal itu lantaran pihaknya mendapat informasi dari seseorang yang enggan disebutkan identitasnya.
Keterangan Kamaruddin itu bermula ketika majelis hakim menanyakan terkait informasi yang belum diungkap Kamaruddin.
Merespon hal itu, Kamaruddin pun mengungkap terjadi pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri sebelum tragedi penembakan Brigadir J.
"Ada. Yaitu mereka di malam hari menginap di sana, kemudian sehari (pembunuhan) sebelumnya itu ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan istrinya yaitu di tanggal 6 menjelang tanggal 7 Juli 2022," ujar Komaruddin dalam persidangan dengan terdakwa Bharada E di PN Jaksel, Selasa (25/10/2022).
Majelis hakim pun meminta bukti kepada Kamaruddin perihal pertengkaran tersebut.
Hakim juga mengingatkan bahwa dalam persidangan dibutuhkan bukti yang kuat.
Majelis hakim mengatakan bahwa bila informasi tidak disertai bukti maka tidak dapat menjadi patokan pertimbangan.
"Kami dapatkan informasi itu yang sifatnya rahasia," ucap Kamaruddin.
Selanjutnya, hakim menanyakan terkait penyebab pertengkaran Sambo dengan Putri.
Komaruddin pun menjawab bahwa pertengkaran itu dilatari karena masalah wanita.
Majelis hakim pun menanyakan keterkaitan pertengkaran tersebut dengan perkara pembunuhan Brigadir Yosua.
"Perkara ini kaitannya bahwa diduga Yosua sebagai pemberi informasi kepada Bu PC," tutur Kamaruddin.
Hakim pun menanyakan terkait peran Brigadir J dalam memberi informasi kepada Putri.
"Informasi bahwa si bapak (Sambo) ada wanitanya begitu. Karena dari informasi yang kita dapat mereka sudah pisah rumah. Bu PC tinggal di rumah Saguling, sementara bapak itu tinggal di rumah Jalan Bangka," tutup Kamaruddin. [Democrazy/oke]
