EDUKASI

Djoko Wahyudi, Teman Sekelas Jokowi Yang Ngaku Ijazahnya Ditawar Rp 10 Miliar, Siapa Pembelinya?

DEMOCRAZY.ID
Oktober 19, 2022
0 Komentar
Beranda
EDUKASI
Djoko Wahyudi, Teman Sekelas Jokowi Yang Ngaku Ijazahnya Ditawar Rp 10 Miliar, Siapa Pembelinya?

Djoko Wahyudi, Teman Sekelas Jokowi Yang Ngaku Ijazahnya Ditawar Rp 10 Miliar, Siapa Pembelinya?

DEMOCRAZY.ID - Mencuatnya kasus ijazah palsu Presiden Jokowi membuat Djoko Wahyudi, warga Desa Makam Haji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo yang juga merupakan teman sekelas Presiden Jokowi saat bersekolah di SMAN 6 Surakarta teringat jika ia pernah mendapatkan SMS yang berisi penawaran untuk membeli ijazah SMA nya. 


Tak tanggung-tanggung sang pembeli menawarkan uang sebanyak Rp 10 milyar.


Djoko mengatakan tawaran tersebut dilayangkan pada awal tahun 2022 lalu. 


"Saya sudah pernah di SMS oleh orang tidak dikenal. Isinya, itu ijazah yang namanya Djoko Wahyudi arep tak tukune Rp 10 miliar (ingin saya beli 10 miliar). Saya nggak tau namanya, orang nomor saja," ceritanya, Rabu (19/10/2022).


Djoko kemudian mencoba mengingat-ingat isi SMS dari orang yang tidak dikenal tersebut. 


"Seingat saya gini, ada penawaran kalau nomor ijazah anda 08122 akan saya beli Rp 10 miliar, gitu," katanya.


Mendapatkan tawaran harga yang cukup tinggi, Djoko tidak lantas mempercayainya begitu saja. Dirinya justru ragu dengan hal tersebut. 


"Saya lalu meragukan masak ijazah dibeli segitu. Berarti ada sesuatu yang tidak beres, pasti ada penyalahgunaan, terus tak (saya) biarkan saja," imbuhnya.


Djoko Pun berinisiatif menceritakan hal tersebut ke teman sekantor yang kebetulan satu angkatan di bawahnya saat masih bersekolah.  


"Saya lalu cerita sama teman sekantor kan ada angkatan di bawah saya. Saya dapat SMS gini, yang dijawab teman ‘itu pasti penipuan’, kemudian saya biarkan saja. Lalu karena penuh (memori hpnya) jadi saya hapus," terangnya.


Setelah mendapatkan SMS, Djoko mengakui didatangi serse untuk dilakukan pemeriksaan. 


Bahkan dirinya sampai dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebanyak 2 kali.


"Kami teman-teman kalau ada masalah gini nggak enak. Sama-sama berjuang juga. Dapat SMS itu pun juga baru tahun ini, sebelum-sebelumnya pas pemilihan wali kota tidak pernah," jelasnya.


Djoko Wahyudi lantas menyebut ada 3 nama Joko dalam angkatannya. 


"Kalau nama Joko ada 3, yang sekelas Joko Widodo sama Djoko Wahyudi. Kalau Joko Santoso beda kelas, IPA 3. Saya duduknya sering di belakang kalau Pak Jokowi pasti duduknya di depan, nggak pernah ngobrol juga," kenangnya. [Democrazy/kumparan]

Penulis blog