POLITIK

Didesak Mundur, Ketua Tim Investigasi PSSI: Enak Aja Nyuruh Mundur!

DEMOCRAZY.ID
Oktober 07, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Didesak Mundur, Ketua Tim Investigasi PSSI: Enak Aja Nyuruh Mundur!

Didesak Mundur, Ketua Tim Investigasi PSSI: Enak Aja Nyuruh Mundur!

DEMOCRAZY.ID - Perdebatan antara Pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel dengan Ketua Tim Investigasi PSSI, Ahmad Riyadh, viral di media sosial. 


Dalam perdebatan tersebut, Bung Towel meminta petinggi PSSI buat mundur.


Menurut Welly, petinggi PSSI harus mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral atas tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus korban jiwa.


Namun, menurut Riyadh, jika mundur, sama saja lari dari tanggung jawab.


Dalam perdebatan tersebut, mulanya Bung Towel menjelaskan bahwa PSSI gagal menerapkan aturan FIFA pada semua aspek yang bersinggungan dengan keamanan stadion.


“Regulasi tentang stadium safety and security, di sana disebutkan itu larangan penggunaan gas air mata. Berarti ada kewajiban PSSI untuk menyampaikan peraturan ini ke aparat keamanan yang menjadi bagian dari panpel,” jelas Bung Towel, dikutip dari unggahan akun Twitter Lerolerler, Jumat, 7 Oktober 2022.


Usai menerangkan, Welly mengingatkan PSSI harus bertanggung jawab penuh atas insiden kelam tersebut. 


Menurutnya, sampai saat ini ia tidak melihat bentuk tanggung jawab yang diberikan PSSI.


“Bukan fisik, tapi statemen dan keputusan yang kandungannya tanggung jawab. Itu saya tidak lihat secara nyata,” ungkap Bung Towel.


Mendengar pernyataan tersebut, Ketua Tim Investigasi PSSI, Ahmad Riyadh pun menanyakan, bentuk tanggung jawab yang dimaksud Towel untuk menyelesaikan masalah. 


“Apa contohnya, kasih contoh, bentuk tanggung jawab itu,” ucap Riyadh, dikutip dari unggahan akun Twitter ia_harahap, Jumat (7/10).


Bung Towel langsung menjawab tegas: “Harus mundur, mundur bagian dari tanggung jawab moral.”


Namun Riyadh mengatakan, mundur sama saja dengan meninggalkan tanggung jawab. 


“Mundur dapat diartikan meninggalkan tanggung jawab. Enak aja mundur, nanti tafsirannya macam-macam,” balas Riyadh.




[Democrazy/viva]

Penulis blog