KRIMINAL PERISTIWA

Mengejutkan! Di dalam Mobil Putri Candrawathi Buat Pengakuan, Ajak Bripka RR-Bharada E ke Rumah Dinas Demi Eksekusi Yosua

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Mengejutkan! Di dalam Mobil Putri Candrawathi Buat Pengakuan, Ajak Bripka RR-Bharada E ke Rumah Dinas Demi Eksekusi Yosua

Mengejutkan! Di dalam Mobil Putri Candrawathi Buat Pengakuan, Ajak Bripka RR-Bharada E ke Rumah Dinas Demi Eksekusi Yosua

DEMOCRAZY.ID - Bripka RR dalam nota keberatannya menyangkal jika dia mendukung perintah Ferdy Sambo dan ajakan Putri Candrawathi untuk menggiring Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) ke rumah dinas, Duren Tiga.


Dakwaan JPU terhadap Bripka RR disebut cacat karena dinilai tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Duren Tiga.


Saat sidang lanjutan Bripka RR di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Erman Umar mengatakan, Bripka RR justru mengaku kebingungan setelah menghadap Ferdy Sambo di lantai 3 dalam nota keberatannya.


Sebaliknya, Bripka RR semakin tegang saat Putri Candrawathi mengajak dirinya bersama Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan Kuat Ma'ruf untuk ke rumah dinas.


Ajakan Putri Candrawathi ke rumah dinas, Duren Tiga untuk isolasi mandiri adalah sebuah alasan atau modus istri Ferdy Sambo itu.


Kata, Erman Umar, Putri Candrawathi baru membuat pengakuan di dalam mobil bahwa tujuan ke rumah dinas adalah untuk menghabisi nyawa Brigadir J.


"Terdakwa Ricky Rizal mendapatkan arahan untuk menuju rumah dinas Duren Tiga setelah berada di dalam mobil," kata Erman, yang menyebut jika pengakuan ini terungkap saat BAP Konfrontasi.


Erman Umar bersikukuh bahwa dakwaan yang diberikan JPU terkait rangakain peristiwa pembunuhan Brigadir J, dianggap cacat karena tidak sesuai fakta.


"Peristiwa Saguling kontradiktif dengan surat dakwaan yang disusun oleh JPU, sehingga fakta menjadi kabur," jelas Erman.


Sebelumnya, Erman mengatakan, Bripka RR telah menolak perintah Ferdy Sambo yang memintanya untuk menembak Brigadir J di rumah dinas.


Awalnya, Ferdy Sambo menceritakan prihal peristiwa pelecehan yang diduga dialami Putri Candrawathi di Magelang.


Namun, saat ditanya sebelumnya Bripka RR mengaku tak tahu menahu soal peristiwa pelecehan yang diduga dialami Putri Candrawathi.


Di dakwaan Jaksa, setelah itu Ferdy Sambo meminta kepada Bripka RR untuk membantunya menembak Brigadir J.


Akan tetapi Bripka RR beralasan secara terang kalau dirinya tak kuat mental untuk menembak Brigadir J.


Hal yang sama juga disebutkan dalam dakwaannya. Bahwa Bripka RR disebut mendapat perintah menembak Brigadir J dan dapat menolaknya.


Sayangnya, setelah menghadap Brigadir J itu Bripka RR didakwa tak memberitahu Brigadir J yang saat itu berada di depan rumah.


Bripka RR juga tak memberi tahu Bharada E prihal titah Ferdy Sambo kepadanya saat ditanya ada apa.


Dalam nota keberatannya, Erman Umar mengatakan, Bripka RR mengaku kebingungan dan panik.


"Ketika terdakwa Ricky Rizal memanggil Richard Eliezer naik ke lantai tiga atas permintaan Ferdy Sambo, tampak wajah terdakwa Ricky Rizal pucat dan panik," kata Erman di ruang sidang, Kamis 20 Oktober 2022.


Lanjut Erman, wajah Bripka RR pucat karena kebingungan ihwal menembak Brigadir J yang sebelumnya diperintah kepadanya.


"Sesampainya saya di bawah menghampiri Richard Eliezer saya dengan perasaan bingung," kata Bripka RR.


Kata Erman, nota keberatan ini sesuai dengan BAP terdakwa saat pemeriksaan konfrontasi pada 31 Agustus 2022. [Democrazy/DW]

Penulis blog