DEMOCRAZY.ID - Heru Budi Hartono ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan posisi Anies Baswedan.
Jokowi menyebutkan dipilihnya Kepala Sekretariat Presiden RI itu sebagai PJ Gubernur Jakarta karena mengetahui betul bagaimana rekam jejak pekerjaan Heru.
Heru sendiri memang bukan orang baru di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, dia pernah menjabat berbagai posisi strategis.
Menanggapi pemilihan Heru, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebutkan bahwa ada target Presiden Jokowi tersendiri pada Jakarta.
"Saya kira ada dua pertama tentu apa yang menajadi target Pak Jokowi sendiri terhadap DKI Jakarta, dan target itu akan dihubungkan pada orang paling dekat dengan Jokowi," ujar Ray dalam perbincangan yang tayang di YouTube CNN.
"Yang jadi pertanyaan kita tentu, kira-kira apa yang dibayangkan Presiden Jokowi pada Jakarta?" tambahnya.
Lebih lanjut Ray meyebutkan bahwa target tersebutlah yang membuat Jokowi memilih Heru Budi Hartono di mana dekat dan sudah dikenal olehnya.
Kehadiran Heru sendiri menurut Ray bisa membawa angin segar ke pemerintah pusat.
"Kita tidak tahu, tapi kalau mau membawa angin segar ke pemerintahan pusat ya bisa kita katakan ya positif, tapi apakah akan memabwa angin segar ke Jakarta ya kita tak tahu," ungkap Ray.
Kendati demikian Ray menyebutkan bahwa seorang Pj Gubernur tak bisa membuat program baru hanya bisa meneruskan dan mengoreksi kebijakan Gubernur sebelumnya.
"Terbatas [kewenangannya] selama itu elemen teknis bisa dilakukan oleh Pak Heru, tapi untuk membuat keputusan baru enggak bisa." [Democrazy/suara]