DEMOCRAZY.ID - Saat puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di titik 0 KM IKN Nusantara pada Jumat 28 Oktober 2022, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor sempat menyinggung seorang akademisi yang sudah meninggal dunia.
Dalam pernyataannya saat memberi kata sambutan tersebut, Isran Noor menyebut tokoh yang ia singgung itu dulunya sangat vokal mengkritik proyek IKN.
Isran Noor tidak menyebut siapa orang yang ia maksudkan.
Namun, ia mengaku kesal pada tokoh tersebut karena kerap menentang proyek IKN dengan alasan yang ia nilai cetek.
"Mohon maaf kadang-kadang saya salah omong, habis kesal juga saya sebenarnya. Jadi hati-hati yang tidak setuju, saya tidak mau sebut namanya, orang itu yang mati. Vokal, dia tokoh bangsa, akademisi," ujar Isran Noor.
Sebagai informasi, pada Maret silam ada sejumlah kalangan intelektual yang mengajukan gugatan terhadap UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut mereka, pembentukan UU itu cacat formil sehingga haruslah dibatalkan.
Di antara 21 nama tokoh yang ada saat itu, hanya ada satu nama yang sudah wafat beberapa waktu lalu.
Orang tersebut adalah mendiang Azyumardi Azra, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah yang pada penghujung hayatnya sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pers.
Azyumardi Azra wafat pada 18 September silam dalam penerbangan ke Kuala Lumpur. Ia dilaporkan meninggal karena serangan jantung.
Lantas, apakah Azyumardi Azra adalah tokoh yang dimaksudkan oleh Isran Noor itu?
[Democrazy/KJ]