DEMOCRAZY.ID - Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil memaparkan temuan awal pasca 7 hari investigasi atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Adapun, Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil terdiri dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang, LBH Surabaya, Lokataru, IM 57+ Institute, dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Proses investigasi dilakukan dengan menemui korban & melakukan pemantauan langsung di lokasi kejadian. Lewat akun Twitter @ KontraS , dipaparkan ada 12 temuan awal berdasarkan investigasi Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil. Salah satunya adalah ada dugaan kejahatan sistematis di Tragedi Kanjuruhan. “Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil mendapatkan temuan awal bahwa peristiwa kekerasan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan dugaan kejahatan yang terjadi secara sistematis, yang tidak hanya melibatkan pelaku lapangan!,” tulis akun Twitter Kontras, dikutip pada Senin (
SIMAK! Ada Dugaan 'Kejahatan Sistematis' di Tragedi Kanjuruhan, Berikut Temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil
Oktober 10, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil memaparkan temuan awal pasca 7 hari investigasi atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Adapun, Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil terdiri dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang, LBH Surabaya, Lokataru, IM 57+ Institute, dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Proses investigasi dilakukan dengan menemui korban & melakukan pemantauan langsung di lokasi kejadian. Lewat akun Twitter @ KontraS , dipaparkan ada 12 temuan awal berdasarkan investigasi Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil. Salah satunya adalah ada dugaan kejahatan sistematis di Tragedi Kanjuruhan. “Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil mendapatkan temuan awal bahwa peristiwa kekerasan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan dugaan kejahatan yang terjadi secara sistematis, yang tidak hanya melibatkan pelaku lapangan!,” tulis akun Twitter Kontras, dikutip pada Senin (