DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Rezim Joko Widodo (Jokowi) diprediksi bubar sebelum 2024 karena berbagai kasus melanda bangsa Indonesia mulai KM 50 sampai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan
“Kehancuran Rezim Jokowi sudah di depan mata. Kasus-kasus berat yang terjadi di rezim Jokowi adalah indikator keruntuhan itu: milai dari kasus KM 50 yang menewaskan 6 laskar FPI, kasus terbunuhnys 894 petugas KPPS secara misterius, terbantainya 9 orang di kerusuhan 21-22 Mei 2019, terbongkarnya kasus Brigadir J dan Ferdy Sambo,” pemerhati politik dan sosial Sholihin MS kepada redaksi SuaraNasional, Sabtu (8/10/2022).
Kata Sholihin, saat ini istana sedang sangat panik. Semua skenario busuknya satu persatu telah terbongkar, dan ke depan kita akan disuguhi kebusukan-kebusukan rezim dan orang-orang yang berada di sekeliling Jokowi.
“Semua kejadian ini bukan karena kebetulan atau ada pengkhianat yang membocorkannya, tapi memang Allah sendiri yang membongkarnya. Jika ini skenario Allah, tidak bisa dibendung dan ditutupi,” paparnya.
Kata Sholihin, pencapresan Anies Baswedan oleh Nasdem berimplikasi goyahnya kekuatan istana.
Anies Baswedan yang diprediksi mudah disingkirkan, ternyata sangat kokoh.
Sehingga upaya KPK untuk mentersangkakan Anies hampir dipastikan gagal.
“Selain karena Anies memang terbukti tidak korupsi, juga berbagai konspirasi jahat pihak penguasa makin terbongkar sehinga membangun perlawanan rakyat. KPK tidak bisa memaksakan terus rekayasa membidik Anies karena sudah ditelanjangi publik,” paparnya.
Pada saat yang hampir bersamaan, poros KIB yang terdiri dari Golkar, P3, dan PAN hampir dipastikan akan mendukung Anies.
Dengan demikian, 4 partai koalisi pemerintah akan hengkang dari Kabinet Jokowi.
“Dengan hengkangnya 4 partai dari kabinet Jokowi, hampir dipastikan kabinet Jokowi goyah, bahkan bisa jadi akan bubar. Jika akan tetap dipaksakan, maka tidak akan efektif dan terjadi saling curiga mencurigai,” pungkas Sholihin. [Democrazy/SuaraNasional]
