GLOBAL

NGERI! Kronologi Penembakan Brutal di Thailand Tewaskan 34 Orang, Pelakunya Seorang Perwira Polisi

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
NGERI! Kronologi Penembakan Brutal di Thailand Tewaskan 34 Orang, Pelakunya Seorang Perwira Polisi

NGERI! Kronologi Penembakan Brutal di Thailand Tewaskan 34 Orang, Pelakunya Seorang Perwira Polisi

DEMOCRAZY.ID - Sebanyak 34 orang termasuk 22 anak tewas dalam insiden penembakan dan penyerangan menggunakan senjata tajam di sebuah pusat penitipan anak di Thailand, Kamis (6/10/2022).


Pelaku penyerangan itu merupakan seorang mantan perwira polisi.


Pihak berwajib mengatakan, pelaku kemudian menghabisi istri serta anaknya di rumah sebelum bunuh diri.


Dilansir Reuters, pelaku dipecat dari kedinasannya tahun lalu karena terkait dengan bisnis narkoba. 


Dia menghadapi persidangan atas tuduhan narkoba dan sempat berada di pengadilan beberapa jam sebelum penembakan, kata polisi.


Pejabat polisi distrik, Chakkraphat Wichitvaidya mengatakan seorang saksi melihat pria penyerang membawa senjata api serta memegang pisau.


Sekitar 30 anak berada di pusat penitipan di Kota Uthai Sawan, Provinsi Nong Bua Lamphu, ketika pelaku datang ke lokasi.


Jumlah anak saat itu lebih sedikit dari biasanya karena kondisi hujan, jelas pejabat distrik, Jidapa Boonsom.


"Penembak datang sekitar waktu makan siang dan menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak terlebih dahulu," kata Jidapa, menambahkan bahwa di antara mereka adalah seorang guru yang sedang hamil delapan bulan.


"Awalnya orang mengira itu kembang api," imbuhnya


"Ini benar-benar mengejutkan. Kami sangat takut dan berlari untuk bersembunyi begitu kami tahu itu penembakan."


"Begitu banyak anak terbunuh, saya belum pernah melihat yang seperti itu," pungkasnya.


Pria bersenjata itu kemudian memaksa masuk ke ruangan terkunci yang di dalamnya terdapat anak-anak yang sedang tidur.


Jidapa menduga pelaku membunuh anak-anak tersebut menggunakan pisau.


Video yang beredar di media sosial menunjukkan tubuh anak-anak tergeletak di atas genangan darah.


Juru bicara kepolisian, Paisan Luesomboon mengatakan kepada media lokal ThaiPBS bahwa pria bersenjata itu sempat menghadiri sidang sehubungan dengan kasus narkoba pada Kamis (6/10/2022).


Ia pergi ke pusat penitipan anak untuk mencari anaknya, namun tidak ada.


"Dia sudah stres dan ketika tidak dapat menemukan anaknya, dia lebih stres dan mulai menembak," kata Paisan, menambahkan bahwa pelaku kemudian pulang dan membunuh istri serta anaknya di sana sebelum mengambil nyawanya sendiri.


Undang-undang senjata sangat ketat di Thailand.


Pemilik senjata api ilegal terancam hukuman penjara hingga 10 tahun.


Kendati demikian, tingkat kepemilikan senjata di negara ini lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara.


Senjata ilegal tersebut kebanyakan diperoleh dari negara tetangga yang dilanda perselisihan.


Namun, penembakan massal jarang terjadi.


Pada tahun 2020, seorang tentara yang marah atas kesepakatan properti membunuh sedikitnya 29 orang dan melukai 57 lainnya di empat lokasi. [Democrazy/Tribun]

Penulis blog