POLITIK

12 Capaian Anies Baswedan Saat Menjabat Gubernur DKI, dari Transportasi Publik hingga JIS

DEMOCRAZY.ID
Oktober 10, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
12 Capaian Anies Baswedan Saat Menjabat Gubernur DKI, dari Transportasi Publik hingga JIS

12 Capaian Anies Baswedan Saat Menjabat Gubernur DKI, dari Transportasi Publik hingga JIS

DEMOCRAZY.ID - Problematikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara menghadapi banyak problematika. Contohnya kemacetan tinggi, banyak polusi, banjir besar, dan ketimpangan sosial.


Dalam paparan Anies Baswedan yang didapat, menjelaskan beberapa capaian orang nomor satu di Jakarta periode 2017-2022 itu.


Berikut transformasi yang dia lakukan dalam pencapaian di bidang fasilitas publik.


1. Transportasi Publik


Pencapaian dalam layanan transportasi publik meluas dan kendaraannya pun diperbarui sehingga membuat masyarakat berminat untuk menaikinya. Transportasi publik ini mencakup transjakarta, MRT, dan LRT.


Hal ini terbukti dengan dua kali lipat kenaikan jumlah pengguna transportasi yang signifikan dalam dua tahun. 


Di tahun 2017 terdapat 144,8 juta pengguna transportasi dan kemudian di tahun 2019 naik hingga 288,4 juta.


Dalam penumpang hariannya pun ikut meningkat, di tahun 2017 terdapat 489.852 dan di tahun 2020 naik mencapai 1.006.579.


Bahkan, Jakarta pernah mendapatkan penghargaan Sustainable Transport Award 2021 sebagai Kota dengan Perbaikan Transportasi Publik Paling Signifikan.


Dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, terjadi pula penurunan drastis tingkat kemacetan. Sebelumnya di tahun 2017, tingkat kemacetan mencapai 58% dan terus menurun kian tahunnya hingga di tahun 2021 menjadi 34%.


Berkat kemacetan yang mulai jarang terjadi, Jakarta berhasil mencapai pengurangan Gas ERK hingga 26% di tahun 2020. Targetnya di tahun 2030 mendatang sampai 30%.


2. Rumah Hunian


Pembangunan rumah hunian juga menjai salah satu pencapaian dari Anies. Ada penataan kampung, rumah susun sederhana sewa, hunian vertikal DP Rp0, dan hunia terjangkau di kawasan TOD.


Anies juga membangun kembali kampung-kampung yang tergusur sebelumnya. Dengan dibangun 5 kampung susun, yaitu Akuarium, Bukit Duri, Kunir, Bayam, dan Gembrong. 


Selain itu, 220 RW/kampung juga ditata dengan pendekatan partisipatif. Dulunya yang pemukiman terkesan kumuh sekarang menjadi lebih modern.


Contohnya terdapat di Kampung Gembira Gembrong yang sekarang dibuat dengan cat warna-warni dan gambar-gambar di temboknya.


3. Ruang Terbuka Hijau


Sejak tahun 2018, Pemrov DKI Jakarta telah membangun dan merevitalisasi 428 taman, 48 hutan kota, dan menanam lebih 200.000 pohon besar. Dengan pembangunan fasilitas ini sebanyak 91% warga sekarang tinggal dekat dengan Taman Kota yang berjarak 800 m.


Perbedaan pula terlihat dengan pemakaian taman. Dahulu rumput di taman tidak boleh diinjak dan bahkan ada tanda peringatannya. Namun sekarang, rumput di taman bisa diduduki masyarakat untuk piknik atau bermain.


4. Trotoar untuk Pejalan kaki dan Pesepeda


Kini, para pejalan kaki maupun pesepeda tidak kesulitan lagi selama di Jakarta. Terdapat pembangunan 265 km trotoar, 103 km jalur pesepeda, dan 67 titik bike sharing.


Revitalisi terlihat di trotoar Kemang, Wolter Monginsidi, Senopati, dan Cikini. Jalur pesepeda pun terproteksi sehingga tidak diganggu oleh kendaraan lainnya.


5. Kota Tua menjadi Kota Masa Depan


Kota Tua menjadi tempat yang ramah akan pejalan kaki. Terdapat 6 jalur jalan yang sekarang dikonversi menjadi area pejalan kaki. Selain itu, tempat ini menjadi ramah dengan pengguna transportasi publik sehingga mudah untuk dikunjungi.


Kota Tua sebagai Kota Masa Depan menarik lebih dari 130.000 pengunjung pada 3 hari awal pembukaan dan mampu mengkonsolidasikan lebih dari 1.000 pedagang kaki lima.


6. Taman Ismail Marzuki


Kini, Taman Ismail Marzuki menjai tempat panggung seni dan budaya lokal, nasional, hingga internasional yang berkelas global. Di tempat ini pula dijadikan sebagai pusat edukasi, ruang terbuka hijau di tengah kota, menjadi warisan sejarah, dan menjadi landmark kota di kawasan Cikini.


7. Perpustakaan Cikini dan PDS HB Jassin


Revilitasi Perpustakaan Cikini dan PDS HB Jassin menjadi perpustakaan yang modern dan Instagramable. Perpustakaan ini memiliki 190.000 koleksi judul buku lintas genre dan mengelola 169.000 arsip sastra (HB Jassin)


Fasilitas yang di dalamnya pun lengkap, seperti pameran karya, ruang multifungsi, ruang bermain indoor dan outdoor untuk anak, bilik cerita, ruang baca privat, ruang multimedia, ruang siniar, ruang komputer, serta ruang koleksi Kejakartaan.


8. Jakarta International Stadium (JIS)


Pencapaian ini berhasil mendapat tiga rekor MURI, yaitu Lifting Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat, Stadion Pertama yang Menggunakan Sistem Atap Buka-Tutup, dan Stadion Green Building dengan Sertifikasi Platinum Pertama di Indonesia.


JIS juga menjadi satu dari lima stadion terbesar di Asia dengan kapasitas 82 ribu penonton. Di sana tersedia pula 200 kursi untuk penyandang disabilitas.


Dalam lapangannya, JIS memakai rumput hybrid turf berstandar FIFA. Selain itu, dipasang 1.080 solar panel dengan kapasitas hingga 360 KWp pada atap.


9. Lapangan Ingub menjadi Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA di Perkampungan


Beralih dengan JIS, kini lapangan Ingub menjadi lebih baik. Bahkan, lapangan ini gratis untuk publik. Lapangan ini tersedia di tiap wilayah administrasi, yaitu di Serdang, Jakarta Pusat; Muara Angke, Jakarta Utara; Kemanggisan, Jakarta Barat; Klender, Jakarta Timur; dan Jagakarsa, Jakarta Selatan.


10. Revitalisasi PPOP Ragunan


Pusat pelatihan bagi atlet pelajar kini berstandar internasional. Revilitasi PPOP Ragunan dilakukan di tahun 2019 yang menghadirkan fasilitas bermutu internasional bagi atlet pelajar.


Tercatat pada tahun 2021, POPP menjadi rumah bagi 376 atlet dari 22 cabang olahraga dengan luas area kurang lebih 17 Ha. Atlet-atlet pelajar di PPOP juga didukung dengan pendidikan formal.


11. Pembangunan Sekolah Net Zero Jakarta


Untuk pertama kalinya di Indonesia, pembangunan Sekolah Net Zero ada di Jakarta. Sekolah ini menerapkan konsep rendah emisi.


Di tahun 2022, sudah ada empat sekolah dengan konsep ini, yaitu SDN Ragunan 08, SDN Duren Sawit 14, SDN Grogol Selatan 09, dan SMAN 96 Jakarta.


12. Ruang Publik yang Menjadi Tempat Merayakan Hari Keagamaan


Dulu sempat dilarang, kini ruang publik yang ada di Jakarta diperbolehkan untuk menjadi tempat merayakan hari keagamaan.


Contohnya JIS digunakan untuk ibadah salat Idulfitri, perayaan hari natal di Kota Tua, dan terselenggarakan Ramadhan Market di Lapangan Banteng. [Democrazy/OKE]

Penulis blog