DEMOCRAZY.ID - Wacana penundaan gelaran Pemilu Serentak 2024 kembali muncul. Hal ini, kembali disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Pesan itu, disampaikan Bahlil dalam acara Malam Puncak HUT ke-56 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang ditayangkan kanal Youtube KAHMI Nasional.
Bahlil mengatakan bahwa demokrasi terus bergerak dinamis.
Menurutnya, kalau ada pihak diizinkan untuk meminta pemilu tidak ditunda, maka wacana penundaan pemilu pun harusnya diperbolehkan.
"Kalau kita bicara demokrasi itu kan dinamis, kalau ada yang meminta untuk pemilu tetap (berjalan), boleh dong kalau ada wacana pemilu juga ditunda. Itu kata Bang Qodari," ujar Bahlil dikutip Rabu (21/9).
Bagi dia, sebaiknya wacana semacam itu diserahkan kepada publik.
Ditunda atau tidak, kata dia, tidak menajdi masalah terhadap gelaran pemilu selagi sesuai dengan konstitusi.
"Tapi saya pikir bahwa kita harus mengacu konstitusi, selama konstitusi kita begitu jangan kita buat gerakan tambahan. Terkecuali konstitusi berubah baru kita melakukan gerakan tambahan," katanya.
Bahlil juga berkelakar, terkait melanjutkan pemerintahan Jokowi 3 periode. Kelakar ini, ia sampaikan secara implisit.
"Ini bukan agitasi ya, tapi kalau kalian setuju bisa kita lanjutkan. Bukan lanjutkan yang lain, lanjutkan program maksudnya. Soalnya di sini ada Bang Qodari, pelopor 3 periode ada di sini," selorohnya.
Adapun Bahlil bukan pertama kali mengeluarkan wacana penundaan Pemilu.
Pada awal tahun lalu, ia mengaku jika dunia usaha setuju Pemilihan Presiden (Pilpres) diundur dari 2024.
Bahlil juga pernah mengajak para partisipan acara HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ke-50 meneriakkan yel-yel "lanjutkan".
Dalam acara tersebut Jokowi turut Hadir. Bahlil di Hipmi menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. [Democrazy/rmol]