DEMOCRAZY.ID - Efektifitas Kartu AS yang dimiliki Ferdy Sambo dalam menyelamatkannya di kasus pembunuhan Brigadir J tidaklah begitu berguna.
Buktinya, karir Ferdy Sambo berakhir di kepolisian lantaran diberhentikan secara tidak hormat dan tidak mendapatkan uang pensiun.
Pengamat Kepolisian Profesor Hermawan Sulistyo atau yang kerap disapa Prof Kiky menanggapi banding Ferdy Sambo yang ditolak Majelis Kode Etik Polri.
Menurut Hermawan Sulistyo, pemecatan Ferdy Sambo menjadi akhir dari mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
Baik secara legal formalistik ataupun de facto Ferdy Sambo sudah tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Tak hanya itu, Hermawan Sulistyo juga menyebut usai dipecat dari Kepolisian, Ferdy Sambo disebut ditinggal oleh seluruh teman dan pasukannya.
Meskipun uang Ferdy Sambo masih segunung, menurut Hermawan Sulistyo hal itu akan berdampak kecil pada dirinya dalam kasus ini.
Sebab, hampir semua orang akan ketakutan apabila berani-berani bermain dalam kasus Ferdy Sambo.
Kasus Ferdy Sambo yang menjadi perhatian mata masyarakat Indonesia bisa membuat siapa saja akan habis karirnya apabila bermain-main dalam kasus tersebut.
"Jangankan jenderal, kita aja punya duit, mungkin pernah utang budi segala macam, tapi dalam situasi seperti ini siapa berani main uang kalau ketahuan karirnya habis," beber Hermawan dikutip dari Kompas Tv pada Rabu (21/9/2022).
Sehingga Peneliti LIPI itu meyakini betul bahwa seluruh lingkaran Ferdy Sambo baik dalam institusi Polri ataupun di luar Polri akan menjauh dari mantan Irjen tersebut.
Apalagi saat Polri memberi sanksi kode etik terhadap 80 polisi yang mencoba melindungi tersangka pembunuhan Brigadir J, itu membuat semua orang di lingkaran Ferdy Sambo menciut.
"Tapi kan kalau sudah gini siapa yang mau bela dan mau masuk ke dalam pusaran seperti itu, semua kan menjauh," bebernya.
Soal efektifitas Kartu AS yang dimiliki Ferdy Sambo dalam menyelamatkannya di kasus pembunuhan Brigadir J, menurut Hermawan Sulistyo tidaklah begitu berguna.
Buktinya kata Hermawan, karir Ferdy Sambo berakhir di kepolisian lantaran diberhentikan secara tidak hormat dan tidak mendapatkan uang pensiun.
Pemecatan Ferdy Sambo itulah yang membuat Peneliti LIPI itu meyakini bahwa kartu AS yang dimiliki mantan pejabat kepolisian tersebut tidak terlalu efektif.
"Bagaimana kartu AS, kalau dia sebenarnya punya itu saja tidak bisa keluarkan untuk dirinya sendiri," bebernya dikutip dari Kompas Tv pada Rabu (21/9/2022).
Kata Hermawan, apabila Ferdy Sambo benar-benar memiliki kartu AS yang mumpuni, seharusnya karir polisi tersebut tidak berakhir seperti ini.
"Kalau dia punya Kartu AS, seharusnya, Ferdy Sambo hanya diberikan skorsing atas kasus pidana pembunuhan berencana yang menjeratnya," tegasnya.
"Kalau dia beneran punya minimal dia terlindungilah, minimal di skorsing misal 50 tahun bisa jadi, ini kan enggak, bisa jadi kartu AS-nya dia enggak bisa mainin," sambung Hermawan. [Democrazy]