PERISTIWA

TERNYATA Ini Alasan Mengapa Lambang Komunis Gunakan Palu dan Arit

DEMOCRAZY.ID
September 30, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
TERNYATA Ini Alasan Mengapa Lambang Komunis Gunakan Palu dan Arit

TERNYATA Ini Alasan Mengapa Lambang Komunis Gunakan Palu dan Arit

DEMOCRAZY.ID - Siapa yang tidak mengenal lambang Komunis yaitu palu dan arit.


Setiap tahunnya, isu soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu ramai diperbincangkan.


Setiap bulan September, jagad maya pasti ramai bahas soal Komunis, begitu pun lambang palu dan arit yang ramai dibagikan dalam jejaring media sosial.


Lantas apa alasan mengapa palu dan arit menjadi lambang Komunis?


Mengapa Komunis identic dengan simbol palu dan arit, bukan cangkul, pisau atau yang lainnya.


Umumnya simbolisme Komunis merepresentasikan sebagai gagasan termasuk revolusi proletariat petani, buruh pekerja hingga solidaritas internasional.


Negara-negara Komunis, partai-partai dan gerakan-gerakan di dunia menggunakan simbol simbol ini untuk memajukan dan menciptakan solidaritas dalam perjuangan mereka.


Gambar palu dan arit seringkali muncul dalam warna kuning dengan latar belakang warna merah.


Misalnya bendera Uni Soviet, negara Komunis pertama dan terbesar, menggabungkan bintang merah bergaris kuning. Kemudian gambar palu dan arit diletakkan di atas warna merah.


Konsep yang sama juga tertera dalam bendera transmistria Vietnam, Tiongkok, Korea Utara, Angola hingga Mozambik.


Semua menggunakan simbol serupa dibawah pemerintahan Komunis.


Seperti halnya Islam yang menggunakan lambang bulan dan bintang , palu dan arit juga telah menjadi simbol Komunis yang juga digunakan diseluruh dunia.


Beberapa parpol bahkan memiliki versi modifikasi dari palu dan arit sebagai simbol mereka.


Misalnya partai buruh Korea yang mecakup palu yang mewakili pekerja industry cangkul untuk pekerja pertanian.


Sementara kuas atau alat tulis tradisional, mewakilim kaum intelektual.


Lalu dari manakah asal usul penggunaan lambang palu dan arit ini?


Awal mula kemunculan lambang Komunis yakni palu dan arit ini, rupanya tak lepas dari sejarah revolusi Komunis di Rusia.


Usai berhasil menggulingkan kekuasaan Tsar pada tahun 1917, Vladimir Lenin bersama Anatoly Lunacharsky mengadakan sayembara logo untuk membuat lambang Soviet.


Ketika itu, desain yang terpilih adalah palu dan arit diatas bola dunia di bawah sinar matahari dan dikelilingi oleh karangan bunga gandum.


Dibawahnya bintang berujung lima dengan tulisan ‘Prolerarians of The World, Unite!’.


Tulisan tersebut memiliki arti, 'Kaum Buruh di Dunia, Bersatulah!'


Pada 6 Juli 1932, tepatnya dalam sidang kedua Partai Komunis Soviet, komite eksekutif pusat baru mengadopsi lambang palu dan arit ini.


Kemudian lambang palu dan arit ini dianggap memiliki nilai mewakili aliansi buruh tani, akan tetapi maknanya telah diperluas.


Sejak itulah simbol palu dan arit ini digunakan secara global untuk marxisme Partai Komunis atau negara sosialis.


Komunisme adalah gagasan yang bercita-cita untuk membentuk masyarakat tanpa kelas.


Prinsipnya, semua kepemilikan alat produksi dikuasi bersama atau oleh negara.


Kepemilikan individu pada dasarnya tetap diperbolehkan, nemun dengan Batasan-batasan tertentu.


Simbol palu dan arit ini juga memiliki arti, yang dimana palu merepresentasikan keberadaan kaum buruhindustri.


Sementara arit melambangkan semangat dan keringat kontani yang kita tahu di Indonesia, Sebagian besarnya adalah petani penggarap.


Kedua kelas ini dalam konteks revolusi sosial di Rusia ataupun Prancis, Bersatu menumbangkan kekuasaan monarki yang cenderung feudal.


Kelompok yang menguasai Rusia kala itu, menggunakan lambang palu dan arit di bendera Uni Soviet.


Revolusi ini yang kemudian menyebar dengan luas dan begitu cepat sehingga terjadi perubahan sosial di berbagai negara.


Meski sudah banyak dilarang di berbagai negara termasuk Indonesia, namun modifikasi palu dan arit menjadi salah satu simbol yang paling ikonik dan monumental di dunia.


Itulah alasan mengapa Komunis menggunakan simbol atau lambang yang bergambar palu dan arit. [Democrazy/TerasGorontalo]

Penulis blog