DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini berbincang dengan pengamat politik Rocky Gerung mengenai sepak terjangnya sebagai menteri di pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam obrolan tersebut, Rocky juga melontarkan berbagai pertanyaan terhadap Luhut maupun pemerintah Jokowi.
Mereka juga membahas sejumlah kritik dan anggapan yang kerap disematkan publik kepada Luhut Binsar Pandjaitan.
Berikut rangkuman hal-hal menarik dari obrolan Luhut dan Rocky saat duduk bersama.
Luhut Akui Rocky Hebat karena Banyak Kritik
Menko Marves itu memuji Rocky Gerung karena konsisten mengkritik kinerja dirinya dan pemerintah Jokowi.
Ia juga mengaku tak ambil pusing dengan segala macam kritik yang dilontarkan Rocky.
Bagi Luhut, berbagai kritik Rocky merupakan salah satu bentuk kedewasaan dalam demokrasi sehingga tak perlu jadi masalah.
"Terus terang saya melihat Anda tuh hebat. Anda kritik saya banyak, Anda kritik pemerintah banyak, kritik presiden juga banyak. It's okay, di situ demokrasi," kata Luhut kepada Rocky dikutip dari RGTV channel, Selasa (20/9).
"Dan kalau itu berbeda pendapat jangan ditularkan menjadi kebencian. Berbeda pendapat itu adalah kedewasaan dalam satu bagian daripada demokrasi," ujarnya.
Luhut jawab kritik soal menteri segala urusan
Rocky Gerung kemudian menyinggung kritikan publik yang kerap menilai Luhut sebagai menteri segala urusan di pemerintah Jokowi.
Ia membahas itu dengan sindiran bahwa prestasi pemerintah Jokowi merupakan hasil kerja Luhut.
Namun, hal tersebut dibantah Luhut karena dia menganggap semua pencapaian pemerintah selama ini merupakan hasil kerja sama.
"Enggak juga, kalau itu sih enggak benar. Kalau itu saya mesti komplain, itu kerja teamwork," bantah Luhut sambil tertawa.
"Saya tidak merasa ada yang istimewa dengan apa yang saya lakukan. Mungkin ada hal-hal yang high profile yang saya kerjakan seperti Covid-19 sehingga dianggap hebat, tapi sebenarnya saya biasa aja," lanjutnya.
Luhut buka suara soal hubungan dengan Prabowo
Menko Marves itu juga mengungkapkan hubungannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ia mengaku menjalin hubungan erat dengan Prabowo meski sering berbeda pandangan.
Luhut juga menekankan perbedaan tersebut sebagai suatu hal yang perlu dipelihara selama tidak saling bermusuhan.
"Kami punya kesamaan pikiran, tanggung jawab bahwa Indonesia ini harus satu. Kita beda sana-sini ya tetap sebagai teman," kata Luhut.
"Misalnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) kemarin Pak Jokowi dengan Pak Prabowo beda, saya telepon juga saya ketemu juga, kita bicara. Perbedaan itu saya pikir yang harus kita pelihara," sambung Luhut.
Ungkap Jokowi ingin tambah besaran dana desa tahun depan
Mengenai rencana pemerintah selanjutnya, Luhut mengatakan Presiden Jokowi ingin menambah besaran dana yang digelontorkan tahun depan.
Ia mengklaim besaran dana sekitar Rp1,5 M yang dikucurkan ke setiap desa per tahun telah memberi dampak positif, terutama bagi perekonomian di tingkat desa.
"Lebih kurang Rp1,5 miliar tiap tahun dana itu berputar di desa, sehingga ekonominya hidup," kata Luhut.
"Dana itu berputar di desa, dan itu sekarang jalan. Sehingga presiden berencana dalam keadaan bagaimana pun, tahun depan beliau ingin tambah lagi dana desa sehingga berputar, dan itu kekuatan kita," ujarnya. [Democrazy/cnn]