DEMOCRAZY.ID - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menegaskan, bahwa diagram Konsorsium 303 yang sempat viral di media sosial, bukan hoaks atau berita bohong.
"Saya tegaskan, ini bukan hoaks, ada kebenaran," kata Sugeng saat ditanya tentang kebenaran diagram Konsorsium 303 dalam acara program TV Nasional, ditulis Rabu 21 September 2022.
Awalnya, diagram Konsorsium 303 muncul di tengah pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J.
Dalam Diagram Konsorsium 303 sejumlah nama petinggi polisi dicatut.
Salah satunya nama otak pembunuh Brigadir J, Ferdy Sambo.
Diagram 303 judi online yang beredar selama ini ternyata telah diselidiki oleh Indonesia Police Watch (IPW).
Berdasarkan investigasi IPW, diagram 303 itu benar dan bukan hoaks.
"Meski tak 100 persen benar, ada kesamaan dari keterangan di dalam diagram tersebut dengan bukti yang IPW miliki," ujarnya.
Menurut Sugeng, sejumlah nama yang muncul pada dugaan konsorsium 3033 juga cocok dengan data yang ia miliki dan nama-nama anggota Polri yang dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
"Data yang disebut di dalam laporan keuangan saya, ada nama di sana. Kemudian dikaitkan dengan yang kena PTDH, ada nama di sana. Dikaitkan dengan nama-nama Satgasus, ada nama-nama di sana," jelasnya.
Menurut Sugeng, kecocokan sejumlah nama polisi tersebut bukan sebuah kebetulan.
Oleh karenanya, ia mendesak Polri untuk melakukan penyelidikan.
"Ini tidak kebetulan. Penyidikan akan bisa menjelaskan itu," ujarnya.
Sugeng menuturkan, bahwa pada diagram Konsorsium 303 menunjukkan alur koneksitas antara polisi yang disebutkan di dalam diagram dan para terduga bandar judi online.
"Dua hari kemudian muncul skema kedua, ini kan ada sesuatu di dalam tubuh polri. Bahkan di Mabes Polri. Bukan pada tingkat di bawah, namun di Mabes Polri," tegasnya.
Sugeng mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pendalaman dan mendapatkan informasi lebih lanjut dari orang-orang diduga sebagai polisi.
"Karena yang punya kewenangan melakukan penyelidikan, penyadapan, komunikasi, pengambilan data keterangan, itu kan polisi," ungkapnya.
Markas Konsorsium 303 Berjarak 200 Meter dari Mabes Polri
Selain itu, Sugeng juga menyebut bahwa sosok orang yang menyediakan jet pribadi untuk Brigjen Hendra Kurniawan tersebut adalah seseorang berinisial RBT.
Berdasarkan catatan IPW, sosok berinisial RBT tersebut adalah Ketua Konsorsium 303 Judi Online Indonesia.
Seperti diketahui sebelumnya, Brigjen Hendra Kurniawan terbang ke Jambi pada 11 Juli 2022 untuk menemui keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J atas perintah Irjen Ferdy Sambo.
"Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu menggunakan private jet (ke Jambi), yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak milik seorang mafia berinisial RBT," kata Sugeng melalui keterangannya, Rabu 21 September 2022.
Selain itu, kata Sugeng, RBT tercatat sebagai Direktur Utama PT RBT, yang merupakan satu afiliasi dengan PT MMS, PT MBS, PT GCPI, dan PT PPSF.
"(RBT) bermarkas di kawasan Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," pungkasnya. [Democrazy/DW]