DEMOCRAZY.ID - Edi Subroto (25), seorang sopir truk yang viral di media sosial karena kendaraannya terjebak di tengah makam Dam 1 Kaligede, Dusun Bogosari, Desa Pringsari, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Rabu (14/9/2022) kemarin angkat bicara.
Warga Desa Kekep, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung ini mengaku sadar truk yang dikemudikannya terjebak di tengah area makam, setelah menolak pemberian uang Rp150.000 dari dua perempuan cantik, yang baru saja diantarkannya.
Seperti apa kisahnya? Simak pengakuan sopir truk viral tersebut berikut ini.
Peristiwa janggal dan mistis yang dialami Edi, sulit dijangkau nalar.
Tanpa disadari truk yang dikemudikannya tiba-tiba menyasar di sebuah area tempat pemakaman umum (TPU) Bulu, yang juga dikenal sebagai makam Dam 1 di Dusun Bogosari, Desa Pringsari, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang pada Rabu (14/9/2022) kemarin.
Edi mengungkapkan, awalnya ia sendirian mengemudikan truk bernomor polisi H 1372 NY.
Ia memuat material batu dan pasir dari wilayah Muntilan Kabupaten Magelang untuk dibawa menuju sebuah lokasi proyek pekerjaan Bendungan Jragung di Desa Candirejo, Kabupaten Semarang.
Seusai membongkar muatan, truk itu ia kemudikan kembali ke arah pulang.
Sesampainya di sekitar Mapolsek Bergas, Kabupaten Semarang, menurut pengakuannya terlihat dua wanita dengan membawa tas dan kardus mencegat kendaraan dengan maksud ingin ikut menumpang.
Lantaran kasihan, Edi pun memberi tumpangan kepada dua cewek cantik yang mengaku hendak menuju Bawen itu.
Truk yang dikemudikan Edi melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Bawen.
Sesampainya di Terminal Bawen, kedua penumpang wanita tersebut turun dan menyodorkan uang senilai Rp150.000.
Lantaran merasa ikhlas membantu, sambung Edi, uang Rp150.000 pemberian dua cewek cantik tersebut.
“Uang yang hendak diberikan itu saya tolak. Keduanya turun dengan mengucapkan terima kasih, lalu mereka hilang entah ke mana,” bebernya.
Setelah kedua penumpang wanita itu hilang, sang sopir tiba-tiba tersadar bahwa ia dan truk yang dikendarainya bukan berada di terminal Bawen melainkan telah berada di sebuah areal pemakaman Dam 1.
Kala itu, menurutnya, waktu menunjukkan sekitar pukul 06.30 WIB.
Ia yang terkejut sekaligus diselimuti rasa takutpun akhirnya berteriak-teriak histeris hingga mengundang perhatian warga sekitar untuk berdatangan.
Tak sedikit dari warga dan para saksi yang menyebut bahwa kejadian tersebut sangat janggal dan di luar nalar.
"Mereka menduga, saya baru saja mengalami peristiwa mistis hingga tanpa disadari telah menyasar di areal pemakaman umum," katanya.
Sulitnya medan di sekitar TPU yang berada tepat di bibir sungai besar itu membuat upaya evakuasi unit kendaraan juga berjalan tidak mudah. [Democrazy/Tribun]