DEMOCRAZY.ID - Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji mengaku diteror belum lama ini oleh sejumlah orang yang berasal dari kepolisian.
Menurut Susno, teror tersebut dilakukan karena dirinya kerap bicara menganalisa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Diketahui, kasus pembunuhan Brigadir J tersebut menjerat jenderal polisi bintang dua yakni mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Susno menjelaskan, saat melakukan teror, polisi-polisi itu datang menyambangi usaha pertambangan milik anaknya yang berada di Lahat, Sumatera Selatan.
Susno tidak merinci jenis pertambangan apa yang dimiliki oleh putrinya tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa para polisi itu datang ke pertambangan anaknya pada 16 Agustus 2022 lalu.
"Baru beberapa hari lalu sejumlah anggota polisi tiba-tiba datang ke tempat usaha (pertambangan) anak saya di Lahat," kata Susno Duadji pada Rabu (24/8/2022).
Menurut Susno, para polisi itu datang menggunakan mobil dinas dengan pelat Jakarta.
Termasuk dalam rombongan itu ada mobil Indonesia Automatic Fingerprint System atau Inafis.
"Ini pelat mobilnya dari Jakarta. Ada mobil Inafis juga," ucap Susno Duadji.
Susno menilai kedatangan mereka tidak lain hanya untuk meneror.
Terlebih, para polisi itu datang ke usaha pertambangan milik putrinya tanpa membawa surat tugas dari instansi mereka.
"Kalau enggak mau neror saya atau anak saya, apalagi tujuannya?" ujar Susno Duadji.
Susno sempat memperlihatkan foto-foto anggota polisi dan mobil dinasnya yang mendatangi bisnis anaknya pada 16 Agustus 2022 lalu itu.
Susno menduga para polisi tersebut berasal dari kelompok polisi yang tidak suka karena dirinya banyak omong soal kasus yang menjerat Irjen Ferdy Sambo.
Susno pun menegaskan tidak akan diam. Ia berjanji akan terus bersuara selama masih melihat ada ketidakadilan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Mungkin mereka mau meminta saya diam. Tapi saya tidak akan takut," kata Susno Duadji.
Susno menambahkan bahwa dirinya sudah 35 tahun berkarier di kepolisian. Ia tahu betul soal kasus yang direkayasa atau tidak.
Karena itu, ia memastikan akan terus bersuara dalam kasus Brigadir J.
"Tapi dalam kasus (Brigadir J) ini, rekayasanya menyangkut nyawa. Ada yang tewas. Ada keluarga yang kehilangan anaknya," ucap Susno.
"Saya enggak bisa terima yang seperti ini. Karena itu saya akan terus bersuara. Saya tidak akan takut dengan teror-teror seperti itu." [Democrazy/ktv]