POLITIK

Kembali Tuai Kritik, Ini Deretan Pernyataan Kontroversial Megawati Sepanjang 2022

DEMOCRAZY.ID
Agustus 10, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Kembali Tuai Kritik, Ini Deretan Pernyataan Kontroversial Megawati Sepanjang 2022

Kembali Tuai Kritik, Ini Deretan Pernyataan Kontroversial Megawati Sepanjang 2022

DEMOCRAZY.ID - Sosok Presiden Republik Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri kerap memicu kontroversi hingga sorotan publik. 


Pasalnya, Ketua Umum PDIP tersebut telah melayangkan berbagai pernyataan kontroversial, khususnya sepanjang tahun 2022.


Bahkan memasuki bulan kemerdekaan ini, putri sang proklamator kemerdekaan tersebut kembali menuai polemik lantaran menyinggung perempuan yang tak bisa masak.


Lantas, seperti apa sederet pernyataan Megawati yang membuat publik geger? 


Berikut daftar pernyataan kontroversial Megawati di tahun 2022.


1. Tanggapi polemik minyak goreng, singgung perilaku ibu-ibu di dapur


Polemik minyak goreng yang melanda masyarakat pada awal hingga pertengahan 2022 lalu membuat Megawati turut bersuara.


Alih-alih membahas masalah mendalam yang menyebabkan polemik minyak goreng, Megawati justru menyinggung soal kebiasaan ibu-ibu di dapur.


Politisi yang akrab disapa dengan julukan Bu Mega tersebut menyoroti bahwa ibu-ibu di Indonesia terlalu terpaku dalam menggunakan metode menggoreng dalam mempersiapkan makanan bagi keluarga.


"Saya sampai mengelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya?" kata Megawati dalam webinar bertajuk "Cegah Stunting untuk Generasi Emas"  pada Jumat (18/3/2022).


Menurutnya, lebih baik ibu-ibu beralih ke metode memasak alternatif berkaca dari kelangkaan minyak goreng kala itu.


"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia, lho. Lha kok njelimet (rumit) gitu," ujarnya.


2. Ngaku jengkel lihat bangsa Indonesia sampai bawa nama Soekarno


Sosok eks presiden RI tersebut juga pernah menuai kontroversi atas curhatannya jengkel lihat kondisi bangsa Indonesia. 


Tak tanggung-tanggung, ia juga membawa-bawa nama sang ayah yang tak lain adalah presiden RI pertama, Ir Soekarno.


Ternyata, curhatan tersebut terkait dengan kondisi pemuda Indonesia yang tidak berani berinovasi. 


Adapun pernyataan tersebut Bu Mega layangkan saat mengisi sebuah acara webinar Badan Riset dan Inovasi Nasional.


"Saya suka jengkel ngeliat Indonesia yang diproklamirkan oleh Bung Karno ini. Orang kali gak mikir ya?" keluh Megawati dalam acara bincang-bincang BRIN yang diunggah pada Rabu (21/04/2022).


Sontak, ia mengeluhkan minimnya inovasi yang ditelurkan oleh ide-ide segar para pemuda Indonesia. 


Ia kemudian membanding-bandingkan keberanian Soekarno membangun bangsa dengan para pemuda yang ia nilai tak berani berinovasi.


"Berani! Aduh, gagah banget. Sekarang mana yang berani, ayo?" imbuh Megawati mengagumi sosok Soekarno.


3. Singgung tukang bakso dan masyarakat Papua


Megawati juga sempat mendapatkan tudingan rasis dan merendahkan profesi tukang bakso atas guyonannya di Rakernas II PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta pada Selasa (21/6/2022).


Kala itu, Megawati sempat mencairkan suasana dengan memberikan lelucon soal menantu ideal di matanya. 


Di depan audiens dan putrinya, Puan Maharani, Bu Mega menyebut bahwa Puan harus mempersunting suami yang jauh lebih ideal ketimbang tukang bakso.


"Saya udah bilang nih, sama anak saya bertiga, 'awas lho kalau nyarinya yang kayak tukang bakso'," canda Megawati yang disambut gelak tawa audiens Rakernas PDIP.


Tak tanggung-tanggung, ia sempat menyinggung soal pengalamannya di Papua. 


Ia curhat bahwa dirinya merasa sendirian di antara orang-orang Papua.


"Waktu permulaan saya ke Papua, saya pun mikir, 'kok aku dewean yo (kok saya sendirian ya)'," curhat bu Mega.


Ia kemudian melanjutkan ceritanya dengan membuat lelucon mengibaratkan orang Papua seperti kopi susu jika bersama orang di luar sukunya.


"Makanya kemarin waktu saya bergurau dengan Pak Wempi, kalau sama Pak Wempi deket, kopi susu, itu kan benar. Tapi sudah banyak lho sekarang yang mulai blending," lanjutnya.


Sontak, guyonan tersebut sampai membuat publik geram, tak terkecuali komedian putra Papua, Arie Kriting.


"Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap? Memang kenapa kalau jadi tukang bakso? Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih dipelihara," cuit Arie Kriting via Twitter Kamis (23/6/2022) lalu.


4. Sebut perempuan yang tidak bisa masak tidak wajar


Megawati kembali menuai polemik berkat pernyataan kontroversialnya saat mengisi acara BKKBN bertajuk Kick Off Kolaborasi Penurunan Stunting, di Jakarta, Senin (8/8/2022).


Dalam suatu kesempatan, Mega sempat menyindir pembawa acara usai dirinya mengaku tak bisa memasak karena sibuk bekerja.


"Karena tadi saya lihat MC mengatakan MC enggak bisa masak, saya ketawa, dengan alasan bekerja. Saya pekerja, saya bekerja, tapi mengapa dalam segala hormat, anak-anak saya sehat lahir dan batin sampai tingkat cucu-cucu saya. Apakah kita tidak bisa melakukan hal itu, ibu-ibu? Menurut saya bisa," ungkap Megawati.


Sontak, ia menyinggung tentang sang ibunda, Fatmawati saat menjadi Ibu Negara. 


Ia membandingkan sang ibunda yang sibuk mengemban status Ibu Negara namun masih menyempatkan diri untuk memasak bagi keluarga.


Ia juga menyebut perempuan yang tidak bisa memasak sebagai sesuatu yang berada di luar kewajaran.


"Itu ibu saya cerita, bukan orang lain, dan saya kagum sekali dan mengakibatkan saya harus bisa memasak. Presiden, Wakil Presiden saya tetap, lho, memasak buat keluarga saya. Jadi ini alasan yang tidak wajar kalau yang namanya perempuan tidak bisa memasak," lanjutnya.


Pernyataan kontroversial Megawati tersebut sontak dibanjiri kritikan warganet di berbagai media sosial.


"Nyinyirnya ngalahi mertua bun," sindir warganet.


"Kondrat wanita ada tiga bu, mens melahirkan dan menyusui, bisa masak itu bonus," tulis warganet mengkritik pernyataan Megawati.


"Semoga yang belum nikah enggak dapat mertua kayak Bu Mega," sindir waganet lainnya. [Democrazy]


Sumber: Suara

Penulis blog