DEMOCRAZY.ID - Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, menilai banyak kesamaan kasus penembakan Brigadir Joshua dengan kasus tragedi KM 50 di Tol Cikampek. Berikut fakta-faktanya.
Salah satu bentuk kesamaannya yaitu pola yang digunakan untuk menutup kasus KM 50, sebagai modus juga untuk menutupi fakta dalam kasus Ferdy Sambo.
Sayangnya dalam kasus penembakan Ferdy Sambo tak ada kepentingan politik sehingga sangat mudah untuk dibongkar kejahatan Ferdy Sambo.
“FS lupa, bahwa pola yang digunakan dalam kasus KM 50 itu adalah modus rekayasa yang disepakati bersama oleh para pelaku dan penguasa politik. Sementara dalam kasus dirinya, tidak ada kepentingan politik penguasa,” kata Aziz dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).
Aziz Yanuar menuturkan, pola yang digunakan Ferdy Sambo itu yakni tembak menembak, sama halnya seperti insiden KM 50.
Pola dan modus seperti itu digunakan Ferdy Sambo itu, kata Aziz, karena diduga ada intervensi dan skanarionya Ferdy Sambo dalam menyusun penyelidikan KM 50 sehingga bisa melumpuhkan hukum kala itu.
“Maka FS menggunakan templete, modus, pola yang sama untuk menutupi peristiwa di rumah dinasnya,” katanya.
“Karena FS mengira, dulu dalam kasus KM 50, di mana dia menjadi bagian yang menjustifikasi skenario tembak menembak, berhasil melumpuhkan hukum,” ujar Aziz.
Selain itu, kata Aziz, bukti lain kesamaan KM 50 dengan penembakan Brigadi Joshua yaitu modus rekayasa skebario palsu yang dibeberkan Ferdy Sambo
“Kesamaan kasus KM 50 dengan kasus FS adalah modus rekayasa skenario palsu tembak menembak yang disebarluaskan secara massif melalui corong resmi kekuasaan,” ujar Aziz. [Democrazy/pojoksatu]