HUKUM KRIMINAL

Analisis Serangan LUAR BIASA Tim Loyalis Ferdy Sambo Terkait Kasus Kematian Brigadir Joshua

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
Analisis Serangan LUAR BIASA Tim Loyalis Ferdy Sambo Terkait Kasus Kematian Brigadir Joshua

Analisis Serangan LUAR BIASA Tim Loyalis Ferdy Sambo Terkait Kasus Kematian Brigadir Joshua

DEMOCRAZY.ID - Kasus kematian Brigadir J di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo hingga kini masih menyita perhatian khususnya Indonesia.


Bagaimana tidak, kematian Brigadir J karena diduga dibunuh ini menjadi perdebatan panjang, mengingat kasus kematian ini terjadi di kediaman Ferdy Sambo yang merupakan Kadiv Propam Polri nonaktif.


Meski memiliki perjalanan panjang tentang pengungkapan kasus kematian Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo, namun tim penyidik setidaknya sudah menetapkan beberapa tersangka.


Dengan ditetapkannya beberapa tersangka ini, salah satunya adalah Ferdy Sambo bukan hal tidak mungkin para loyalis sang Jendral juga bermanuver dan mulai mengeluarkan serangan-serangan untuk mengancam.


Seperti dilansir dari kanal YouTube Anjas Asmara di Thailand, Sabtu 13 Agustus 2022 dengan judul, "Bukti serangan luar biasa tim loyalis Ferdy Sambo part 81".


Analisis dari kanal YouTube Anjas Asmara di Thailand terkait kasus kematian Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo ini bila ditangkap dari keterangan Sugeng Teguh Santoso (Ketua IPW), mengatakan bahwa kita harus mendukung timsus.


"Karena menurut beliau orang-orang loyalis di belakang Ferdy Sambo atau setia, mulai mengeluarkan serangan-serangan yang bukan hanya secara ancaman tetapi juga di media masa," ucap Anjas sambil menganalisa beberapa pemberitaan.


Anjas menjelaskan, bahwa Ferdy Sambo ini adalah polisinya polisi jadi otomatis dirinya tahu oknum-oknum, Jendral ataupun polisi diketahui rahasianya.


Anjas juga mengatakan ada juga mantan kuasa hukum Bharada E yakni Burhanudin yang juga sudah mengatakan keputusan yang dilakukan Bharada E yang tertulis tentang dirinya dihentikan dan juga seluruh timnya yang kedua menjadi pengacaranya.


Disini dikatakan bahwa ada dugaan dari Bareskrim apakah ini hanya permasalahan personal atau yang berhubungan dengan kasusnya.


Ataupun akan ada skenario-skenrio baru jika mereka ini masih tetap menjadi kuasa hukum Bharada E.


"Disini dapat kita lihat kenapa dari Bharada E hanya tim kuasa hukumnya saja merahasiakan banyak hal," ungkap Anjas.


Bahkan kecenderungan di media masa, pada saat Bharada E mendapatkan tim kuasa hukum seperti Burhanudin dan tim banyak dinilai masyarakat dengan simpati. [Democrazy]


Sumber: TerasGorontalo

Penulis blog