DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jendreral Syarikat Islam, Ferry Juliantono menilai, Aksi Cepat Tanggap atau ACT adalah organisasi yang memberi banyak manfaat dan dirasakan banyak orang.
Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di puluhan negara lain, melalui aksi sosialnya.
Bahwa ada persoalan saat ini, menurut dia adalah masalah internal di manajemen yang kini sudah diperbaiki.
Hanya menjadi konsumsi publik, yang dianggapnya malah mengarah ke berbagai tuduhan hingga soal kriminal.
"Saya lihat kasus soal ACT ini itukan sebenarnya problem internal manajemen perusahaan. Tapi kemudian yang saya rasakan kok perkembangannya menjadi dibuat seperti seakan-akan ada konsep kriminal," kata Ferry dalam Catatan Demokrasi tvOne bertajuk 'Mengusut Bocornnya Dana Umat', dikutip Rabu 6 Juli 2022.
Konsep kriminal yang dimaksud Ferry, seperti ada tuduhan dana umat di ACT juga digunakan untuk kegiatan terorisme dan lainnya. Menurut dia, gampang saja untuk menelusurinya.
Karena ACT juga diaudit, maka bisa menelusuri dari hasil audit tersebut.
"Telusuri saja dari hasil auditnya," kata Ferry.
Bahwa jika ada dugaan baik oleh BNPT bahwa aksi ACT untuk terorisme, menurutnya bisa dilakukan dengan bekerja sama.
Saat ACT menyalurkan bantuan, bisa melibatkan BNPT. Bahkan kata dia, bisa juga melibatkan Polri untuk penyaluran bantuan-bantuan tersebut.
Mengenai gaji yang terbilang tinggi hingga ratusan juta bagi pimpinannya, Ferry mengatakan data itu harus dibuktikan.
Tetapi dia melihat, saat ini ACT sudah dalam kondisi baik saja, setelah dilakukan perbaikan manajemennya.
"Ada dugaan problem internal yang kemudian oleh ACT sudah dilakukan perbaikan manajemen," katanya. [Democrazy]