DEMOCRAZY.ID - Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mengkritisi banyaknya pilot yang menjabat dalam direksi PT Garuda Indonesia.
Hal itu, dinilai dapat mengganggu kinerja Direksi dan timbulkan konflik internal.
Menurut dia, konflik internal bisa saja terjadi di Garuda Indonesia karena banyaknya jabatan penting yang justru diisi oleh pilot.
Apalagi dalam kondisi Garuda saat ini yang sedang berbenah.
Demikian diutarakan Nyoman dalam Rapat Dengar Pendapat dengan sejumlah direktur utama perusahaan BUMN termasuk PT Garuda Indonesia, terkait pembahasan mengenai pendalaman inisiatif corporate action tahun 2022, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 30 Juni 2022.
"Saya hitung ya, ada direktur human capital itu diisi oleh pilot, terus ada vice president untuk human capital-nya juga, vice president untuk risiko manajemen juga, vice president untuk kontrol dan untuk learning dan development juga pilot, terus vice president untuk corporate dan corporate safety juga pilot, terus SN untuk operation training juga pilot, dan yang terakhir adalah vice president untuk training dan controlling itu banyak diisi oleh pilot," kata Nyoman.
Nyoman mengatakan, banyaknya pilot yang menjabat dalam direksi Garuda dapat menimbulkan konflik serius yang terjadi di internal Garuda.
Terlebih, pilot yang menjabat tersebut selain memegang jabatan juga masih harus terbang.
“Jadi informasi ini kan saya dapatkan dari orang dalam, itu menimbulkan konflik yang serius di dalam ketika justru diharapkan Garuda berbenah. Yang menariknya adalah mereka juga dapat tunjangan jabatan dan dapat GHA, dapat juga tunjangan instruktur dan mereka juga sekali waktu juga terbang," ujarnya.
Selain itu, tekan Nyoman, jika direksi Garuda banyak diisi oleh pilot, hal itu dapat mengganggu pejabat-pejabat lain yang memang meniti karir yang berkaitan dan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Tolong dijawab, ini mungkin tidak banyak yang tahu, karena informasinya dari orang dalam dan mereka menyebutnya ini semuanya pilot dan mengganggu pejabat-pejabat yang sebelumnya memang meniti karier yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing. Jadi ya kalau terbang yang terbang ya kalau sudah jadi pilot senior ya pilot senior tidak mengambil jabatan-jabatan yang memang sudah dipersiapkan dari pejabat karir yang lain," ujarnya.
Karena itu, Nyoman berharap sebagai perusahaan kebanggan nasional, nantinya tidak ada lagi persoalan-persoalan yang terjadi di tubuh Garuda. Terlebih masalah korupsi.
"Kami berharap tidak lagi ada persoalan persoalan penyimpangan keuangan korupsi di tubuh Garuda. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin memberikan masukan karena banyak juga menerima masukan terhadap persoalan personalia di Garuda ternyata di Garuda ada hal-hal yang menimbulkan konflik internal karena banyaknya jabatan-jabatan penting di pusat itu yang justru diisi oleh pilot," imbuhnya. [Democrazy/viva]