DEMOCRAZY.ID - Warga Wadas, Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Perusak Lingkungan. "Kami, rakyat Jawa Tengah, melalui surat ini memberikan penghargaan sebagai Gubernur Perusak Lingkungan kepada Ganjar Pranowo," tulis akun twitter resmi Wadas Melawan ( @Wadas_Melawan ). Menurutnya, penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terhadap Ganjar meleset. Warga Wadas menilai Ganjar memiliki rekam jejak yang jelas dalam perusakan lingkungan di Jawa Tengah. Perusakan lingkungan itu seperti menerbitkan izin baru PT Semen Indonesia padahal putusan Mahkamah Agung (MA) memerintahkan Ganjar untuk mencabut izin lingkungan perusahaan tersebut, Ganjar menerbitkan izin lokasi penambangan pasir laut lebih dari 5000 hektar, dan represivitas aparat kepolisian dan perampasan tanah warga Wadas. Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia menyebut KLHK sangat
Warga Wadas Beri 'Penghargaan' ke Ganjar: Gubernur Perusak Lingkungan!
Juli 22, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Warga Wadas, Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Perusak Lingkungan. "Kami, rakyat Jawa Tengah, melalui surat ini memberikan penghargaan sebagai Gubernur Perusak Lingkungan kepada Ganjar Pranowo," tulis akun twitter resmi Wadas Melawan ( @Wadas_Melawan ). Menurutnya, penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terhadap Ganjar meleset. Warga Wadas menilai Ganjar memiliki rekam jejak yang jelas dalam perusakan lingkungan di Jawa Tengah. Perusakan lingkungan itu seperti menerbitkan izin baru PT Semen Indonesia padahal putusan Mahkamah Agung (MA) memerintahkan Ganjar untuk mencabut izin lingkungan perusahaan tersebut, Ganjar menerbitkan izin lokasi penambangan pasir laut lebih dari 5000 hektar, dan represivitas aparat kepolisian dan perampasan tanah warga Wadas. Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia menyebut KLHK sangat