DEMOCRAZY.ID - Komnas HAM akan memeriksa tiga ponsel milik Brigadir Joshua alias Nopryansyah Yosua dan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, bahwa pemeriksaan ponsel tersebut sangat penting.
Pasalnya, di dalam ponsel tersebut terekam semua percakapan terkait kematian Brigadir Joshua.
“Kami cek juga soal HP, jumlah HP, substansi HP itu apa komunikasi penting dalam HP itu,” kata Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Anam mengatakan, bahwa di dalam ponsel milik Brigadir Joshua dengan Ferdy Sambo itu terekam komunikasi penting.
Menurutnya, hak tersebut akan menjadi salah satu petunjuk untuk membongkar misteri kematian Brigadir Joshua.
“Di HP itu komunikasi 1 jam berapa, apa yang dibicarakan, titik-titik jejak digitalnya kaya apa, kami udah siapin beberapa ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Komnas HAM menyampaikan hasil investigasinya terkait tewasnya Brigadir Joshua alias Nopryansyah Yosua Hutabarat.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan bahwa Brigadir Joshua ditembak dari jarak dekat.
“Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh,” ujarnya kepada wartawan di Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).
Anam menyebutkan, bahwa kesimpulan jenis luka Brigadir Joshua tersebut juga berdasarkan hasil laporan tim Forensik Polri.
“Kalau ada lebam mayat tipis atau tebal, itu sangat kelihatan, kami ditunjukkan itu oleh tim Forensik Polri,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Anam, Komnas juga ditunjukkan titik-titik lubang luka yang ada di tubuh Brigadir Joshua akibat baku tembak itu.
“Kami juga ditunjukkan tanda lubang luka, terus kami ditunjukkan bagaimana mekanisme kerja mereka dalam menyakiti,” ungkapnya. [Democrazy/pojok]