DEMOCRAZY.ID - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto memaparkan pentingnya pertahanan suatu negara saat hadir dalam rembug nasional dan rapat pleno pusat pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Nusa Dua Bali pada Sabtu (2/7/2022) siang. Kegiatan diikuti para guru besar, pengurus perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia dan juga perwakilan mahasiswa. Prabowo menegaskan, keunggulan apapun tak akan berarti tanpa pertahanan. Meskipun suatu negara kaya maka akan bisa diambil oleh negara lain. “Tanpa pertahanan yang lain tidak ada artinya. Kenapa? Katakanlah kita kaya dan memang kita semua bangsa akui kita kaya. Tapi kalau tidak ada pertahanan, kekayaan kita akan diambil bangsa-bangsa lain, ini sejarah ratusan tahun, ini bukan sejarah 5-10 tahun tapi ratusan tahun,” ucap Prabowo. Prabowo mencontohkan Amerika Serikat yang mengganggarkan 50 persen dari APBN untuk pertahanan. Begitu juga dengan Singapura yang menganggarkan 30 persen dari GDP. “Di
Menhan Prabowo: Sekaya Apapun Negara Tak Ada Artinya Tanpa Pertahanan Kuat!
Juli 02, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto memaparkan pentingnya pertahanan suatu negara saat hadir dalam rembug nasional dan rapat pleno pusat pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Nusa Dua Bali pada Sabtu (2/7/2022) siang. Kegiatan diikuti para guru besar, pengurus perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia dan juga perwakilan mahasiswa. Prabowo menegaskan, keunggulan apapun tak akan berarti tanpa pertahanan. Meskipun suatu negara kaya maka akan bisa diambil oleh negara lain. “Tanpa pertahanan yang lain tidak ada artinya. Kenapa? Katakanlah kita kaya dan memang kita semua bangsa akui kita kaya. Tapi kalau tidak ada pertahanan, kekayaan kita akan diambil bangsa-bangsa lain, ini sejarah ratusan tahun, ini bukan sejarah 5-10 tahun tapi ratusan tahun,” ucap Prabowo. Prabowo mencontohkan Amerika Serikat yang mengganggarkan 50 persen dari APBN untuk pertahanan. Begitu juga dengan Singapura yang menganggarkan 30 persen dari GDP. “Di