DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pemerhati politik, Saiful Huda Ems memberikan klaim mengejutkan perihal prospek Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saiful Huda Ems mengklaim, elit-elit politik atau suksesor besar SBY satu per satu hengkang dan berbondong-bondong merapat pada figur lain.
Alasan Saiful Huda Ems, suksesor SBY tidak bersimpati lagi terhadap cara politinya akhir-akhir ini.
Saiful membeberkan, adapun sepak terjang suksesor SBY antara lain pernah menghantarkan mantan presiden RI ke-6 itu menjadi orang nomor satu di negeri ini selama dua periode.
“99 % mantan arsitek politik yang pernah menyukseskan SBY jadi presiden 2 periode dan kemudian muak dengan SBY,” tulis Saiful melalui akun media sosial Facebook-nya, dikutip pada Minggu, 3 Juli 2022.
Lebih lanjut, Saiful mengungkapkan, suksesor SBY kini pidah haluan pada figur pensiunan sesama militer ayah AHY itu, yakni Kepala Staff Kepresidenan RI, Moeldoko.
Bahkan Saiful blak-blakan, elit dan para suksesor itu kini telah merancang strategi untuk memenangkan Moeldoko.
Kendati pihaknya tidak menjelaskan akan memenangkan soal apa.
“Kini telah merancang untuk menyukseskan Jendral TNI (purn.) Dr. Moeldoko,” lanjut dia.
Selain itu, Saiful mengatakan, pihaknya akan membuat kejutan dan akan menghangatkan suasana di waktu yang sudah tepat.
“Jadi tunggu saja tanggal mainnya, peta politik nasional akan berubah total,” kata Saiful tegas.
Seperti diketahui, Saiful Huda Ems (SHE) juga menjabat sebagai Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat Pimpinan Dr. Moeldoko.
Saiful kerap menyoroti perihal gerakan politik keluarga SBY atau dikenal dengan keluarga Cikeas.
Ia tak segan-segan mengungkap fakta politik tentang keluarga Cikeas, baik SBY dan AHY.
Sebagai informasi, Partai Demokrat sempat heboh dengan munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang yang mendaulatkan Moeldoko sebagai Ketua Umum pada 5 Maret 2021.
Sayangnya, Pemerintah melalui Kemenkumham Yassona Laoly menolak permohonan legalitas Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang pada akhir Maret 2021.
Hingga kini, upaya hukum terus dilakukan oleh kubu Moeldoko untuk memperjuangkan legalitas. [Democrazy]
