DEMOCRAZY.ID - Razman Nasution ternyata berperan lho dalam gerakan reformasi 1998.
Ya meski bukan menjadi motor dalam gerakan reformasi, setidaknya Razman Nasution ikut dalam gelombang reformasi lho, sampai sampai dia ribut dengan penjilat Soeharto.
Jadi waktu gerakan reformasi 1998 bergulir nih, Razman Nasution masih menyelesaikan studi S2 di Universitas Sains Malaysia.
Nah saat di belajar di Negeri Jiran itu, Razman Nasution ribut dengan menteri yang ia labeli penjilat Soeharto.
Dalam gelombang reformasi itu, Razman Nasution rajin demo menentang rezim Soeharto meski dia mendaparkan beasiswa Supersemar dari Presiden Soeharto untuk studi doktor di Malaysia.
Ribut dengan Menteri Penjilat Soeharto
Razman Nasution mengatakan saat studi di Malaysia, dia mendapatkan amanah menjadi Sekjend Perhimpunan Pelajar Indonesia Se Malaysia lho.
"Saya ikut demo waktu reformasi waktu S2," kata Razman dikutip dari Youtube Macan Idealis, Jumat 1 Juli 2022.
Nah setelah Soeharto lengser nih, kekuasaan beralih ke Presiden BJ Habibie.
Jiwa demonstran Razman Nasution masih bergelora. Saat Menteri Pemuda Olah Raga Kabinet Reformasi Presiden BJ Habibie, Agung Laskono berkunjung ke Malaysia, Razman nggak sudi menyambutnya.
Saat itu Razman Nasution sudah menjabat Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia se Malaysia.
"Waktu Agung Laksono Menpora berkunjung ke Malaysia, saya sudah pimpinan pelajar, saya ikut jemput dia di bandara bersama Dubes Yakub Dasco. Jadi waktu itu ribut, saya bilang saya ngga suka penjilat Soeharto, marah lah Agung Laksono sama dubes," katanya.
Cari Akal Saat Dimarahi Dubes
Gegara ribut itu, Razman Nasution langsung kena marah dan panggil Dubes Indonesia di Malaysia waktu itu.
Dubes bertanya kenapa Razman cari ribut dengan Menteri.
"Dubes panggil saya, kau siapa kok begitu kelakuan kau. Itu mempermalukan kita," kata Dubes marahi Razman.
Razman yang sudah tahu bakal kena marah nggak hilang akal untuk bisa meredam kemarahan diplomat tersebut.
Razman menjawab marah Dubes dengan mengaku sebagai saudara Rambey Kamarulzaman, politikus senior Golkar.
"Saya bilang istri saya yang dari Medan itu keponakan kandung Rambey Kamarulzaman," jawab Razman.
Karena dengar nama Rambey Kamarulzaman akhirnya urusan kena marah Dubes nggak jadi pelik. Selesai perkara di situ. [Democrazy/hops]