DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Muslim Arbi meminta Presiden Jokowi harus belajar dari nasib mantan PM Jepang Shinzo Abe dan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa serta PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.
Belajar dari pengalaman yang dialami oleh Presiden Sri Lanka, PM Sri Lanka dan mantan PM Jepang itu, Presiden Jokowi disarankan untuk segera mundur dari jabatannya.
Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, setelah melihat dua peristiwa di Sri Lanka dan satu peristiwa di Jepang.
“Jokowi harus belajar dari nasib Abe dan Rajapaksa. Jokowi sering lempar kaos yang adalah tindakan tidak terpuji itu. Cara-cara lempar kaos itu bisa memancing amarah rakyat yang tidak suka,” kata Muslim Arbi, Minggu (10/7).
“Shinzo Abe ditembak rakyatnya karena tidak suka. Rajapaksa kabur didemo rakyatnya karena marah, dan Rajapaksa pun kabur,” imbuhnya.
Apalagi, kata Koordinator Indonesia Bersatu ini, kemampuan Jokowi yang hanya bisa menumpuk utang dan membuat negara bangkrut mengakibatkan hal fatal bagi negara.
“Lebih baik mundur dari pada dikejar-kejar rakyat atau bisa bernasib seperti Abe,” pungkas Muslim.
Aksi massa berujung pembakaran kediaman Perdana Menteri (PM) Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe terjadi Sabtu (9/7) petang.
Kediaman PM Srilanka, Ranil Wickremesinghe, dilaporkan dibakar oleh sekelompok massa pada Sabtu petang.
Sementara kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa diduduki massa pada Sabtu petang.
Di mana, Presiden Rajapaksa kabur melarikan diri karena rumah kediamannya digeruduk ratusa ribu massa yang mengganggap Rajapaksa gagal menjalankan pemerintahan. [Democrazy/pojoksatu]