DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengkritik pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tentang darurat kebohongan. Ngabalin mengatakan Rizieq seharusnya lebih bijak dalam posisinya sebagai tokoh agama. Dia berpendapat seharusnya seorang ulama mencerahkan dan membuat teduh suasana di masyarakat. "Apakah layak dari seorang ulama atau seorang yang punya predikat sebagai habaib bisa mengeluarkan statement seperti itu?" kata Ngabalin saat dihubungi, Kamis (21/7). Dia menyampaikan seharusnya Rizieq bersikap lebih bijak seusai menjalani hukuman penjara. Menurutnya, masyarakat akan menilai Rizieq dari perubahan sikap setelah bebas bersyarat. Ngabalin khawatir opini masyarakat akan semakin buruk tentang Rizieq jika tak ada perubahan. Dia menyarankan Rizieq untuk lebih beradab dalam berdakwah. "Dalam mengingatkan nasihat kepada pemangku kuasa negara itu ada caranya dan itu Rizieq tahu sehingga pakai cara-cara
DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengkritik pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tentang darurat kebohongan. Ngabalin mengatakan Rizieq seharusnya lebih bijak dalam posisinya sebagai tokoh agama. Dia berpendapat seharusnya seorang ulama mencerahkan dan membuat teduh suasana di masyarakat. "Apakah layak dari seorang ulama atau seorang yang punya predikat sebagai habaib bisa mengeluarkan statement seperti itu?" kata Ngabalin saat dihubungi, Kamis (21/7). Dia menyampaikan seharusnya Rizieq bersikap lebih bijak seusai menjalani hukuman penjara. Menurutnya, masyarakat akan menilai Rizieq dari perubahan sikap setelah bebas bersyarat. Ngabalin khawatir opini masyarakat akan semakin buruk tentang Rizieq jika tak ada perubahan. Dia menyarankan Rizieq untuk lebih beradab dalam berdakwah. "Dalam mengingatkan nasihat kepada pemangku kuasa negara itu ada caranya dan itu Rizieq tahu sehingga pakai cara-cara