DEMOCRAZY.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah membuat kesimpulan sementara terkait temuan-temuan baru pada dugaan penyebab kematian serta jenis luka yang menewaskan Brigadir J.
Ya, Komnas HAM telah memulai penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga Brigadir J pekan lalu.
Sedangkan pada pekan ini, Komnas HAM juga memanggil sejumlah pihak dari Polri guna memperdalam penyelidikan kematian Brigadir J.
Tim Forensik Polri pun memenuhi panggilan Komnas HAM pada Senin 25 Juli 2022.
Dalam pertemuan itu, Komnas HAM melontarkan banyak pertanyaan terkait autopsi awal Brigadir J.
Setelah itu, Komnas HAM turut memanggil seluruh ajudan Sambo, termasuk Bharada E sebagai orang yang dituduh menembak Brigadi J hingga tewas.
Sementara pada Rabu 28 Juli 2022, Komnas HAM memeriksa CCTV dan HP bersama Tim Siber Bareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri.
Pemeriksaan itu belum rampung dan akan dilanjut pekan depan.
Berikut temuan terbaru Komnas HAM terkait kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo:
1. Brigadir J Masih Hidup saat Sampai di Duren Tiga
Komnas mengungkapkan Brigadir J masih hidup saat sampai di kediaman Irjen Ferdy sambo yang berlokasi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan bukti itu diketahui dari 20 video perjalanan Brigadir J dari Magelang ke Jakarta yang diperiksa pihaknya.
"Sampai di Duren Tiga dia masih hidup. Dan rombongan yang lain dan semuanya sehat tidak kurang dari satu apapun," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Rabu 27 Juli 2022.
2. Bharada E, Brigadir J, dan Istri Sambo PCR Bareng
Komnas HAM menyebut semua rombongan Irjen Ferdy Sambo yang tiba di Duren Tiga usai dari Magelang, Jawa Tengah, turut melakukan tes PCR.
Dalam rombongan itu, diketahui ada Brigadir J, Bharada E, dan Istri Sambo yakni Putri Chandrawathi.
3. Ajudan Masih Canda Tawa Sebelum Kejadian
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam ada momen canda tawa di antara ajudan sebelum peristiwa itu terjadi.
"Beberapa orang yang ikut dalam forum itu ngomongnya memang tertawa. Itu yang kami tanya. Jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisinya," kata Anam.
4. Jarak Tembak Tak Terlalu Jauh
Komnas HAM mengatakan Brigadir J yang tewas ditembak dari jarak yang tidak terlalu jauh.
"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," ujar Anam. [Democrazy/DW]