DEMOCRAZY.ID - Meninggalnya Brigadir J alias Nopryansyah Yosua Hutabarat, salah satu ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo terus menjadi sorotan publik. Kasus kematiannya dianggap mempunyai banyak sekali kejanggalan sehingga publik terus menuntut agar kasus diselesaikan setransparan mungkin. Bahkan kasus ini sampai ditanggapi oleh sejumlah pakar Indonesia, termasuk mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda (Purn.) Soleman B Ponto. Lewat wawancara virtualnya yang ditayangkan di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD), Soleman mengklaim bahwa kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J kemungkinan adalah satu-satunya di dunia. "Kasus ini menjadi menarik perhatian karena mungkin satu-satunya di dunia sampai saat ini ya," tutur Soleman, pada Rabu (20/7/2022). "Di mana polisi menembak polisi, di rumah polisi, ditangkap oleh polisi, ditahan oleh polisi, (tapi) yang mati CCTV," sambungnya. Pernyataan ini sontak mengingatka
DEMOCRAZY.ID - Meninggalnya Brigadir J alias Nopryansyah Yosua Hutabarat, salah satu ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo terus menjadi sorotan publik. Kasus kematiannya dianggap mempunyai banyak sekali kejanggalan sehingga publik terus menuntut agar kasus diselesaikan setransparan mungkin. Bahkan kasus ini sampai ditanggapi oleh sejumlah pakar Indonesia, termasuk mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda (Purn.) Soleman B Ponto. Lewat wawancara virtualnya yang ditayangkan di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD), Soleman mengklaim bahwa kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J kemungkinan adalah satu-satunya di dunia. "Kasus ini menjadi menarik perhatian karena mungkin satu-satunya di dunia sampai saat ini ya," tutur Soleman, pada Rabu (20/7/2022). "Di mana polisi menembak polisi, di rumah polisi, ditangkap oleh polisi, ditahan oleh polisi, (tapi) yang mati CCTV," sambungnya. Pernyataan ini sontak mengingatka