DEMOCRAZY.ID - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Ukraina dan Rusia ditengarai memiliki maksud dan tujuan lain.
Alih-alih untuk misi kemanusiaan, upaya Jokowi mendamaikan Rusia dan Ukarian ternyata memiliki kepentingan yang berkaitan dengan Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Politik Miftah Sabri. Menurutnya, kunjungan kerja Jokowi ke dua negara yang sedang berseteru itu berkaitan erat dengan politik elektoralnya di pemilu 2024.
"Pak Jokowi itu, apa pun langkah yang ia lakukan per hari ini hingga 2024 tidak lepas dari kepentingan politik elektoralnya," ujar Miftah dalam diskusi Total Politik, Minggu (3/7/2022).
Sejak periode pertama, kata Miftah, Jokowi tidak terlalu peduli dengan diplomasi internasional.
Bahkan, Jokowi diketahui jarang melakukan kunjungan internasional.
"Tiba-tiba saja, Pak Jokowi mengagetkan kita, pergi ke Ukraina dan Rusia. Ini kan tidak lazim," katanya.
Ia menjelaskan, faktor ekonomi dan krisis energi menjadi pendorong utama Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia, bukan karena ingin mendamaikan perang antara kedua negara tersebut.
Jika ekonomi Indonesia terganggu karena perang Ukraina dan Rusia, tentu kinerja pemerintahan Presiden Jokowi akan dipertanyakan publik.
Dampaknya, menurut Miftah, elektabilitas Jokowi juga akan terganggu.
Dengan begitu, keinginan Jokowi untuk menjadi King Maker pada Pilpres 2024 juga bakal tergoyahkan.
"Keinginan beliau untuk mendukung salah satu capres akan terganggu," ujar Miftah.
Sebelumnya Jokowi bertemu Presiden Zelenskyy, mereka berbincang mengenai situasi Ukraina.
Bahkan, saat pertemuan, Jokowi menawarkan Zelenskyy untuk menitipkan pesan yang akan disampaikan kepada Putin.
Selang sehari, Jokowi bertemu Presiden Vladimir Putin, mereka membicarkan hubungan bilateral kedua negara dan konflik Ukraina.
Saat konferensi pers, mengeklaim telah menyampaikan pesan dari Zelenskyy kepada Putin.
Bahkan, ia menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara kedua negara agar mengakhiri perang.
Sementara itu, dalam kaitannya dengan politik nasional, Presiden Jokowi digadang-gadang menjadi sosok berpengaruh pada Pilpres mendatang.
Ia disebut bakal menjadi King Maker, atau orang yang turut menentukan siapa sosok capres 2024. [Democrazy]