HUKUM

Cerita Guru SD Rekam Jenazah Brigadir Joshua, Tergesa-gesa karena Takut Ketahuan Polisi

DEMOCRAZY.ID
Juli 23, 2022
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Cerita Guru SD Rekam Jenazah Brigadir Joshua, Tergesa-gesa karena Takut Ketahuan Polisi

Cerita Guru SD Rekam Jenazah Brigadir Joshua, Tergesa-gesa karena Takut Ketahuan Polisi

DEMOCRAZY.ID - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Nopryansah Hutabarat menceritakan awal mula mengetahui banyaknya luka di tubuh Brigadir Joshua.


Awalnya keluarga tidak leluasa mengamati luka di tubuh Brigadir Joshua karena petugas tidak mengizinkan untuk membuka peti mati.


Keluarga kemudian meminta izin kepada petugas kepolisian yang berjaga di rumah duka untuk menambah formalin di tubuh Brigadir Joshua Hutabarat.


Petugas mengizinkan. Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh keluarga Brigadir Joshua Hutabarat.


Seorang guru SD yang baru diangkat PNS pun merekam jenazah Joshua Hutabarat secara diam-diam.


Ia merekam ketika keluarga membuka baju hingga celana almarhum Brigadir Joshua.


Kamaruddin Simanjuntak menyebut guru SD itu adalah sosok perempuan pemberani.


Menurut Kamaruddin, rekaman dilakukan cukup tergesa-gesa karena keluarga takut ketahuan petugas, sehingga ada bagian yang tidak sempat direkam, salah satunya alat vital brigadir Joshua.


Perempuan pemberani itu langsung mengirim foto dan video yang berhasil ia rekam ke Kamaruddin.


Setelah memastikan semua foto dan video terkirim, guru SD itu kemudian menghapus semua file yang tersimpan di ponsel agar tak ketahuan oleh petugas.


Menurut Kamaruddin, rekaman video tersebut akan menjadi bukti untuk menguatkan kasus dugaan percobaan pembunuhan berencana.


“Jadi, bukti-bukti yang saya ajukan itu, baik video maupun foto termasuk surat itu sangat autentik sehingga tidak bisa dibantah,” kata Kamaruddin di Mabes Polri Kamis (21/7).


Siapakah perempuan pemberani ini? Kata Kamaruddin ia adalah seorang guru SD yang baru saja diangkat menjadi pegawai negeri sipil.


Kamaruddin tidak menjelaskan secara detail nama dan sekolah tempat ia bertugas, namun perempuan pemberani ini akan menjadi saksi pihaknya guna memperkuat dugaan penyiksaan yang dialami alm Brigadir J sebelum menghembuskan nafas terakhir.


Bukti Keluarga Dilarang Buka Peti Jenazah


Kamaruddin Simanjuntak menyebut bahwa pihaknya memiliki bukti elektronik adanya polisi yang melarang keluarga membuka peti jenazah Brigadir Joshua.


“Kami ada bukti elektronik rekaman video,” ungkap Kamaruddin Simanjuntak di Bareskrim Polri.


Dalam video tersebut terlihat dan terdengar jelas tangisan keluarga yang meminta peti jenazah Brigadir Joshua dibuka.


Kamaruddin menegaskan pihaknya akan menyerahkan bukti tersebut kepada penyedik agar kasus ini semakin terang benderang.


“Kami jelas melihat di dalam video itu mereka (keluarga Brigadir Joshua) histeris teriak ‘buka, buka, buka’ sambil ada tangisan. Namun, tidak segera dibuka. Jadi, itu bukti yang tak terbantahkan,” tegas Kamaruddin. [Democrazy/pojok]

Penulis blog