DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo mengatakan, semua pihak harus mempunyai sense of crisis. Sebab, Bank Dunia menyampaikan ada kurang lebih 60 negara yang ekonominya akan ambruk, 40 di antaranya diperkirakan pasti. Demikian Presiden Joko Widodo dalam keterangannya pada Pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6/2022). “Kita semuanya harus tahu, harus mempunyai kepekaan harus mempunyai Sense of Crisis semuanya, kerja sekarang tidak bisa hanya makronya, tidak bisa, mikronya detil harus tahu,” tegas Presiden Jokowi. Oleh sebab itu, kata Jokowi, yang namanya belanja pemerintah baik pusat maupun daerah harus memiliki 3 hal yang penting. “Menciptakan nilai tambah, jangan beli hanya beli, belanja hanya belanja, harus memberikan nilai tambah pada negara ini. Yang kedua bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, men-trigger pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. “Yang ketiga memang efisien. Ini harus, jangan sampai kita ini memiliki APBN Rp2.714 triliun, memi
WOW..!! Apa Yang Jokowi Keluhkan, Ternyata Sudah Dibuat Solusinya Oleh Anies Sejak 2020
Juni 14, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo mengatakan, semua pihak harus mempunyai sense of crisis. Sebab, Bank Dunia menyampaikan ada kurang lebih 60 negara yang ekonominya akan ambruk, 40 di antaranya diperkirakan pasti. Demikian Presiden Joko Widodo dalam keterangannya pada Pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6/2022). “Kita semuanya harus tahu, harus mempunyai kepekaan harus mempunyai Sense of Crisis semuanya, kerja sekarang tidak bisa hanya makronya, tidak bisa, mikronya detil harus tahu,” tegas Presiden Jokowi. Oleh sebab itu, kata Jokowi, yang namanya belanja pemerintah baik pusat maupun daerah harus memiliki 3 hal yang penting. “Menciptakan nilai tambah, jangan beli hanya beli, belanja hanya belanja, harus memberikan nilai tambah pada negara ini. Yang kedua bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, men-trigger pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. “Yang ketiga memang efisien. Ini harus, jangan sampai kita ini memiliki APBN Rp2.714 triliun, memi