DEMOCRAZY.ID - Beredar di media sosial foto selfie tahanan Polsek dan Polres Ende, Kabupaten Ende, wilayah hukum Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan topi polisi dan mengisap rokok di ruang sel dan tidak gunakan baju.
Terdapat dua foto selfie yang beredar, yakni foto yang satu terlihat tiga tahanan, dua di antaranya tidak mengenakan baju, dan salah satu mengenakan topi polisi berdiri di depan jeruji sel.
Sementara itu, satu tahanan mengenakan baju berwarna hitam dan berdiri di dalam jeruji sel.
Sedangkan foto lain, terlihat tiga tahanan berdiri sejajar, satu mengenakan baju putih garis - garis hitam, dua diantaranya tidak mengenakan dan salah salahnya tampak sedang merokok.
Foto yang beredar tersebut sangat membuat warga Kabupaten Ende, resah.
Terkait foto itu, akun facebook, Barr Palsy di grup facebook Ende Flores, menulis 'semoga ada anggota polisi Polres Ende di grup ini bisa jelaskan sedikit tentang foto ini'.
Tidak hanya itu, Barr Palsy juga mempertanyakan, “Apakah benar prosesur tahanan dalam sel polisi bisa di berikan kesempatan buat merokok dan selfi ria,” tulis Barr Palsy.
Barr juga menyentil, tahanan yang terlihat sedang merokok.
“Kalau merokok dizinkan, apakah anak di bawah umur boleh merokok, karena mereka merupakan pelaku curanmor yang dibebaskan dengan dalil anak di bawah umur,” tulis Barr Pasly.
Sementara itu, Kapolres Ende, AKBP Andre Librian membenarkan bahwa foto yang beredar tersebut lokusnya di Polsek Ende dan di Polres Ende.
Menurutnya, foto tersebut merupakan foto lama, diambil pada bulan April 2022, sementara para tahanan dalam foto tersebut, merupakan anak di bawah umur yang terlibat dalam kasus pencurian motor.
“Kemudian diproses hukum (kasus pencurian motor), melalui keputusan pengadilan diterapkan restorative justice," kata Andre, Jumat (17/6/2022).
Pada 11 Juni 2022, di Kota Ende, terjadi aksi begal, yang cukup menghebohkan, karena dalam sehari terjadi di empat lokasi berbeda, dan, parahnya lagi pelaku aksi begal tersebut termasuk para tahanan yang fotonya selfienya beredar di media sosial.
Andre menerangkan, dirinya masih mencari tahu mengapa foto - foto lama tersebut bisa beredar luas.
Dia juga menyangkan polisi petugas piket yang tidak disiplin menjaga para tahanan.
"Kita pastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi," tegasnya.
Terkait handphone yang digunakan oleh para tahanan untuk foto selfie, Andre menyebut, ada keluarga yang saat menjenguk tahanan menyelundupkan handphone dan juga rokok.
Sementara topi polisi yang dikenakan, lanjutnya, diambil sendiri oleh tahanan di gudang yang berada dekat jeruji sel.
Mengenai peristiwa ini, kapolres berjanji, agar pihaknya akan lebih disiplin dalam menjaga tahanan. [Democrazy]