DEMOCRAZY.ID - Baru-baru ini, viral sebuah rekaman video yang menayangkan iring-iringan puluhan massa bermotor bawa atribut khilafah di kawasan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dalam rekaman video yang berdurasi 33 detik itu, nampak puluhan motor berbaris membawa panji-panji khilafah.
Selain itu, terlihat mereka membawa bendera kalimat tauhid berwarna hijau.
Di beberapa bagian motor yang dikendarai massa tersebut, tampak poster-poster yang menunjukkan jargon khilafah.
Salah satunya adalah "Khilafah solusi tuntas problema ummat".
Yang menarik perhatian publik luas, bahkan massa bermotor tersebut sempat membagi-bagikan selebaran bertulis Khilafatul Muslimin.
Selebaran itu kemudian dibagikan kepada pengendara lainnya.
Dalam rekaman video tersebut, juga memperlihatkan obrolan salah seorang pengendara yang bertanya tentang motif konvoi tersebut.
Ada yang mengira bahwa iring-iringan itu adalah kampanye partai baru.
"Bade Ngempel dimana kang?" tanya seorang pengendara yang melewati konvoi itu, yang artinya, menanyakan di mana para massa bermotor itu akan berkumpul.
"Ah, ieu mah pangaosan. Bade nguriling ka Ikhwan," jawab salah satu massa bermotor, yang artinya, Ah, ini mah pengajian.
Mau keliling ke saudara se-ikhwan, sambil memberi selebaran surat.
Suryaman, selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesebang) Kabupaten Bandung Barat, menanggapi sekaligus membenarkan terkait massa bermotor tersebut.
Menurut penelusurannya, kejadian itu ternyata telah berjalan beberapa pekan lalu di kawasan Kecamatan Parongpong dan Cisarua.
"Memang betul ada kejadian itu di wilayah Bandung Barat. Saat ini sedang diselidiki aparat penegak hukum," kata Suryaman, Jumat, 3 Juni 2022.
Namun demikian, terkait gerombolan massa bermotor tersebut, Kesbangpol Bandung Barat belum bisa menyimpulkan kegiatan konvoi itu berkaitan dengan salah satu organisasi terlarang atau tidak.
Sebab, masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Suryaman juga menegaskan bahwa pihaknya bakal terus menggencarkan sosialisasi ideologi negara yang sudah final, yakni ideologi Pancasila.
"Sehingga hal yang sudah terjadi seperti ini tidak terulang kembali di wilayah kami," katanya lagi. [Democrazy/hops]