DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang menghidupkan teori komunis berupa pertentangan kelas di mana ia menghina profesi pedagang bakso yang dianggap rendah.
“Ini sebenarnya Megawati menghidupkan teori komunis. Pertentangan kelas. Tukang bakso kelas proletar,” kata pengacara senior Eggi Sudjana di Channel YouTube Logika Rakyat, Ahad (26/6/2022). Pernyataan Eggi Sudjana itu bisa dilihat pada menit 7.04.
Kata Eggi, harusnya kaum proletar itu dibela sebagaimana ajaran Bung Karno.
“Kalau di Indonesia proletar itu kelompok Marhaenis yang harus dibela sebagaimana ajaran Bung Karno bapaknya Megawati. Faktanya Megawati merendahkan kaum Marhaenis,” jelas Eggi.
Kata Eggi, Megawati menunjukkan sosok yang tidak berpendidikan dengan merendahkan profesi tukang bakso.
“Pernyataan Megawati yang meminta anaknya tidak mendapat pasangan tukang bakso itu tidak intelektual, kampungan dan tidak berpendidikan,” jelas Eggi.
Ada dua pendekatan dalam melihat pernyataan Megawati. Pertama hadits Nabi Muhammad SAW. Kedua, UUD 45.
“Hadits Nabi Muhammad menyebut ciri orang sombong ada dua: menolak kebenaran, merendahkan orang lain. Tukang bakso dianggap rendah Megawati. Ini cara Allah mengungkap kemunafikan Megawati,” jelasnya.
Pendekatan kedua melihat pernyataan Megawati berdasar UUD 45 Pasal 27 ayat 1 berbunyi ‘Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya’.
“Kenapa tukang bakso dikecualikan. Pasal 27 ayat 1 mengandung implikasi serius Megawati menempatkan warga negara tidak sana di depan hukum, ada perbedaan serius jati diri orang itu dilihat dari status dan materi kekayaannya,” ungkapnya.
Megawati, kata Eggi telah melanggar hadits Nabi Muhammad SAW dan UUD 45.
“Megawati harus dihukum secara secara sosial. Dan orang sombong tidak pernah masuk surga,” papar Eggi.
Sebelumnya, Megawati mengungkap soal kriteria menantu untuk anaknya, Puan Maharani, dalam Rapat Rakernas II PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 21 Juni 2022.
“Jadi ketika saya mau punya mantu, saya sudah bilang ke anak-anak yang tiga ini. Awas, lho, kalau nyarinya kayak tukang bakso,” kata Megawati dalam pidatonya dikutip dari channel PDIP, Kamis (23/6/2022). [Democrazy/SuaraNasional]