DEMOCRAZY.ID - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengajak anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meneriakkan 'lanjutkan' di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi merespons hal itu dengan berbicara soal Indonesia sebagai negara demokrasi.
Teriakan 'lanjutkan' itu terdengar saat Bahlil mengakhiri sambutannya sebagai Ketua Dewan Pembina Hipmi di acara perayaan 50 tahun Hipmi.
Dia menyampaikan sambutan setelah laporan dari Ketum Hipmi Mardani H Maming dan sebelum sambutan dari Jokowi.
Maming juga sebelumnya meneriakkan kata 'lanjutkan' di akhir laporannya.
Bahlil awalnya meminta audiens berteriak yel-yel Hipmi. Ajakan itu disambut meriah kader Hipmi.
"Kalau saya bilang pengusaha pejuang, teman-teman bilang pejuang pengusaha. Kalau saya bilang Hipmi, bilang jaya. Saya mohon maaf harus memimpin ini," ujar Bahlil dalam sambutannya di acara perayaan 50 tahun Hipmi, Jumat (10/6/2022).
Bahlil langsung meneriakkan yel-yel itu dan kemudian diikuti kader Hipmi.
"Pengusaha pejuang," teriak Bahlil.
"Pejuang pengusaha," balas kader Hipmi.
"Hipmi," teriak Bahlil.
"Jaya," balas kader Hipmi.
Barulah kemudian Bahlil mengajak para peserta untuk meneriakkan 'lanjutkan'. Kader Hipmi pun riuh meneriakkan kata 'lanjutkan'.
"Setuju untuk lanjutkan?" teriak Bahlil.
"Lanjutkan," timpal para peserta.
"Paten kali kalian, untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara," tutup Bahlil.
Respons Jokowi
Setelah acara selesai, Jokowi ditanya mengenai soal ajakan Bahlil kepada para peserta itu. Jokowi mengatakan teriakan itu baru sebatas wacana.
"Negara ini kan negara demokrasi, masa dalam tataran wacana seperti itu ramai lagi. Janganlah," ujar Jokowi kepada wartawan.
Jokowi tidak melarang hal itu karena menurutnya hanya wacana. Dia menegaskan tetap berpedoman pada konstitusi.
"Silakan, namanya tataran wacana, tetapi konstitusi kita itu jelas, ya," imbuh dia. [Democrazy/tribun]