DEMOCRAZY.ID - Seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku dibayar Rp100 ribu ikut bagian FPI palsu demo mendukung Anies di Pilpres 2024. “Saya hanya ikut-ikutan saja. Awalnya dijanjikan ziarah di Luar Barang tapi tiba-tiba disuruh ikut demo dukung Anies,” ungkapnya, Senin (6/6/2022). Perempuan berumur sekitar 50 tahun itu mengaku dibayar Rp100 ribu untuk ikut demo FPI palsu mendukung Anies di Pilpres 2022. “Berangkat juga menggunakan bus AC,” paparnya. Ia mewanti-wanti tidak mempublikasikan wajahnya. “Jangan difoto,” jelasnya. Lembaga Informasi Persaudaraan (LIP) salah satu lembaga yang menyoroti massa yang ikut dalam deklarasi itu. “Mereka melakukan pemberitahuan ke Polda bahwa mereka (mengaku) FPI akan melakukan Aksi. Apa Polda tidak bisa membedakan mana Real mana Fake? Dan strategi apa yg mereka mainkan sehingga mau membayar banyak masa & mengaku sbg FPI?,” tulis LIP lewat akun Twitter-nya @DPP_LIP. Tak hanya itu, LIP mengaku heran polisi membiarkan penggun
DEMOCRAZY.ID - Seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku dibayar Rp100 ribu ikut bagian FPI palsu demo mendukung Anies di Pilpres 2024. “Saya hanya ikut-ikutan saja. Awalnya dijanjikan ziarah di Luar Barang tapi tiba-tiba disuruh ikut demo dukung Anies,” ungkapnya, Senin (6/6/2022). Perempuan berumur sekitar 50 tahun itu mengaku dibayar Rp100 ribu untuk ikut demo FPI palsu mendukung Anies di Pilpres 2022. “Berangkat juga menggunakan bus AC,” paparnya. Ia mewanti-wanti tidak mempublikasikan wajahnya. “Jangan difoto,” jelasnya. Lembaga Informasi Persaudaraan (LIP) salah satu lembaga yang menyoroti massa yang ikut dalam deklarasi itu. “Mereka melakukan pemberitahuan ke Polda bahwa mereka (mengaku) FPI akan melakukan Aksi. Apa Polda tidak bisa membedakan mana Real mana Fake? Dan strategi apa yg mereka mainkan sehingga mau membayar banyak masa & mengaku sbg FPI?,” tulis LIP lewat akun Twitter-nya @DPP_LIP. Tak hanya itu, LIP mengaku heran polisi membiarkan penggun