DEMOCRAZY.ID - Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, berpendapat bahwa agama dan sains tidak dapat berdampingan. Dirinya menegaskan pendapat tersebut dengan gagasan orientalis barat yaitu 'agama itu takhayul, sains adalah nyata'. Mulanya, Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis, menjelaskan bahwa agama dan sains harus berdampingan. Pernyataan tersebut disanggah oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi. Perdebatan ini dilatarbelakangi oleh pembahasan metaverse Ka'bah yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, kemudian perbincangan berkembang sampai pada pembahasan agama dan sains. Cholil Nafis berpendapat bahwa agama dan sains harus berdampingan. Artinya, agama tidak mengekang perkembangan sains dan teknologi. Namun, berbeda dengan pendapat Islah Bahrawi, dirinya menyatakan bahwa agama tidak mungkin beriringan dengan sains. Bahrawi menjelaskan bahwa perkembangan sains tidak dapat dibatasi oleh fiqih agama, sehingga agama tidak mungkin berda
Telak!!! Sebut Agama Itu Takhayul dan Sains Adalah Nyata, Bacot Islah Bahrawi Kena Smackdown MUI
Juni 12, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, berpendapat bahwa agama dan sains tidak dapat berdampingan. Dirinya menegaskan pendapat tersebut dengan gagasan orientalis barat yaitu 'agama itu takhayul, sains adalah nyata'. Mulanya, Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis, menjelaskan bahwa agama dan sains harus berdampingan. Pernyataan tersebut disanggah oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi. Perdebatan ini dilatarbelakangi oleh pembahasan metaverse Ka'bah yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, kemudian perbincangan berkembang sampai pada pembahasan agama dan sains. Cholil Nafis berpendapat bahwa agama dan sains harus berdampingan. Artinya, agama tidak mengekang perkembangan sains dan teknologi. Namun, berbeda dengan pendapat Islah Bahrawi, dirinya menyatakan bahwa agama tidak mungkin beriringan dengan sains. Bahrawi menjelaskan bahwa perkembangan sains tidak dapat dibatasi oleh fiqih agama, sehingga agama tidak mungkin berda