DEMOCRAZY.ID - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengaku sangat sebal lantaran statusnya sebagai anak Soekarno atau Bung Karno sering diungkit. Kekesalannya itu diungkapkan dalam sidang promosi terbuka Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada program Doktor Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Megawati hadir sebagai salah satu penguji internal. Adapun disertasi Hasto bertajuk “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”. “Jadi Bung Karno tentunya, jangan orang banyak bilang begini, ‘tentu saja Bu Mega putrinya Bung Karno’. Waktu itu saya sebel banget pada suatu masa saya selalu dikatakan begitu, jadi saya bilang memangnya saya mesti bilang anaknya si Badu, toh saya memang anaknya Bung Karno,” ujar Mega yang hanya disambut tepuk tangan Hasto di Aula Merah Putih, Unhan RI di Kawasan IPSC-Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Lalu, Mega pun meminta agar para hadirin ikut bertepuk tangan. “Yo mbok ditepuktangankan ke
Statusnya sebagai Anak Soekarno Sering Diungkit, Megawati: Saya Sebel Banget!
Juni 06, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengaku sangat sebal lantaran statusnya sebagai anak Soekarno atau Bung Karno sering diungkit. Kekesalannya itu diungkapkan dalam sidang promosi terbuka Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada program Doktor Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Megawati hadir sebagai salah satu penguji internal. Adapun disertasi Hasto bertajuk “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”. “Jadi Bung Karno tentunya, jangan orang banyak bilang begini, ‘tentu saja Bu Mega putrinya Bung Karno’. Waktu itu saya sebel banget pada suatu masa saya selalu dikatakan begitu, jadi saya bilang memangnya saya mesti bilang anaknya si Badu, toh saya memang anaknya Bung Karno,” ujar Mega yang hanya disambut tepuk tangan Hasto di Aula Merah Putih, Unhan RI di Kawasan IPSC-Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Lalu, Mega pun meminta agar para hadirin ikut bertepuk tangan. “Yo mbok ditepuktangankan ke