DEMOCRAZY.ID - Konten YouTube viral pria yang menikahi domba berbuntut panjang. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik menyebut perbuatan pria yang menikahi domba termasuk murtad atau keluar dari agama Islam.
Untuk itu, para pelaku harus mengucap syahadat lagi sebagai syarat masuk Islam.
MUI Gresik pun memanggil pihak yang terlibat dalam pernikahan manusia dengan domba di Masjid Agung Gresik, Kamis (9/6/2022).
Pernikahan manusia dengan domba ini merupakan konten yang dibuat warga Gresik untuk mencari like.
Akhirnya, para pembuat konten tersebut pun bertobat. Di depan para kiai dari MUI Gresik, Saiful Arif tak bisa membendung tangisnya ketika membaca syahadat.
Pria yang berperan sebagai Satrio Piningit dalam video pernikahan dengan domba ini, mengaku bersalah dan bertobat memohon ampun kepada Allah SWT.
"Saya meminta maaf dan bertobat kepada Allah SWT atas kesalahan saya sebagai pengantin yang nikah dengan domba. Saya janji tidak lagi mengulangi perbuatan ini lagi," katanya sembari mengusap air mata, Kamis (9/6/2022).
Pria berusia 44 tahun itu tak menyangka, perannya sebagai Satrio Piningit justru membuat umat muslim resah.
Bahkan, tak sedikit yang memaki kebodohannya saat menikahi domba hanya untuk konten belaka.
Ia mengaku tak bisa menolak ajakan teman baiknya, Arif Saifullah, pemilik Sanggar Cipta Alam (SCA) untuk membuat konten tersebut.
Mendapatkan peran itu, bapak satu anak ini tertarik memerankan Satrio Piningit yang dalam adat Jawa, sosok tersebut dikenal sebagai Raja Adil.
Yang juga dipercaya akan membawa perdamaian dan perubahan besar di bangsa.
"Meski belum dijelaskan alur cerita secara lengkap, saya iyakan karena teman baik. Mulai pakaian adat, hingga skenarionya dari pemilik konten," jelasnya.
Saat pelaksanaan syuting yang berlangsung Minggu (5/6), dia baru mendapat skenario yang akan diperagakan untuk menghibur para tamu. Yakni memerankan adegan menikah dengan seekor kambing bernama Sri Rahayu.
Karena terlalu semangat menghibur para tamu, Saiful mengaku hilang akal hingga ia terlihat mendalami karakter Satrio Piningit.
Bahkan, setiap doa yang dilontarkan atas pernikahannya, selalu ia amini.
Dalam skenario yang diberikan, Syaiful juga mengimprovisasi dengan memberikan mahar sebesar Rp 22 ribu pada seekor kambing.
"Saya terbawa suasana. Kadang saya tambahin sendiri biar penonton tambah yakin," aku Saiful.
Selain meminta maaf kepada MUI, umat muslim dan Allah SWT, Saiful juga meminta maaf kepada istrinya dan anak perempuannya yang masih berusia 5 tahun.
"Saya mengaku salah, hanya bisa meminta maaf pada Gusti Allah dan semua umat muslim khususnya di Gresik. Dalam kesempatan ini saya juga minta maaf kepada istri dan anak saya," tutup Saiful.
Sebelumnya, Ketua MUI Gresik, KH Mansoer Sodi mengeluarkan fatwa bahwa kegiatan pernikahan manusia dan kambing merupakan penodaan atau penistaan agama, bahkan pelakunya dianggap murtad.
Sebab, melakukan pernikahan antara manusia dan binatang bertentangan dengan syariat Islam.
"Penggunaan tata cara nikah secara Islam dengan sighot dan tata laksana dalam pernikahan di atas adalah bentuk penistaan terhadap agama, kemanusiaan, budaya dan pencemaran nama baik Kabupaten Gresik sebagai Kota Santri," kata KH Mansoer Shodiq, saat membacakan sikap keagamaan MUI Gresik, Kamis (9/6/2022) di Masjid Agung Gresik.
Jika semuanya diyakini benar, semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut dihukumi keluar dari Islam.
Serta harus bertaubat nasuha dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam.
Dalam kesempatan tersebut, ia memberi waktu kepada para pihak yang terlibat untuk melakukan syahadat lagi.
"Selain meminta maaf kepada masyarakat, para pihak juga harus meminta maaf kepada Allah dengan bertaubat nasuha," kata KH Mansoer Sodiq.
Di hadapan para kiai, anggota DPRD Gresik Nur Hudi Didin Arianto, pemilik Pesanggrahan Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Gresik yang menjadi tempat pernikahan nyeleneh itu telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia juga mengucapkan permohonan maaf ke masyarakat.
Ia tampak menyesali kegiatan yang membuat warga resah terutama di Kota Santri.
Nur Hudi tak sendirian, ia bersama tiga orang lainnya yang turut bertaubat dalam kesempatan tersebut.
Yakni Saiful Arif selaku pengantin pria, Krisna yang bertindak sebagai penghulu dan Arif Saifullah selaku Ketua Sanggar Cipta Alam (SCA), pemilik serta penggagas konten pernikahan manusia dan kambing.
"Dari dalam hati yang paling tulus, saya memohon maaf kepada para kiai, ulama dan masyarakat di seluruh Indonesia, utamanya kiai, ulama dan masyarakat Gresik. Juga kepada partai saya Nasdem, untuk pengurus dan anggota di seluruh Indonesia saya mohon maaf," kata Nur Hudi sebelum mengucap syahadat. [Democrazy/detik]