DEMOCRAZY.ID - Anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan membela kandidat capres PDIP yaitu Puan Maharani, yang tengah bersaing merebut simpati masyarakat jelang Pilpres 2024. Kata Trimed, Puan merupakan sosok pemimpin yang apa adanya dan tidak suka berpura-pura di ruang publik. “Mbak Puan bukan tipe pemimpin yang suka berpura-pura yang memoles dirinya seakan-akan populis, seakan-akan berpihak kepada rakyat. Tapi Mbak Puan mencoba menjadi pemimpin, ya, begitulah dia apa adanya, dia lahir dari sebagai cucu Bung Karno, anak Bu Mega, anak Pak Taufiq kemudian jadi politisi di tingkat nasional. Ya, dia enggak perlu kepura-puraan,” kata Trimedya dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (31/5). Menurut Trimedya, mencari pemimpin haruslah yang apa adanya, bukan mempermak dirinya seolah-olah paling berpihak kepada rakyat. Trimedya lalu menyoroti Ganjar yang hanya memoles diri dari opini publik. “Jatuh dari sepeda, akting ada Hari Kanker botak, bukan yang begitu-begitu. Coba apa gunanya G
PDIP: Puan Maharani Bukan Pemimpin Yang Suka Pura-pura, Beliau Tampil Apa Adanya
Juni 01, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan membela kandidat capres PDIP yaitu Puan Maharani, yang tengah bersaing merebut simpati masyarakat jelang Pilpres 2024. Kata Trimed, Puan merupakan sosok pemimpin yang apa adanya dan tidak suka berpura-pura di ruang publik. “Mbak Puan bukan tipe pemimpin yang suka berpura-pura yang memoles dirinya seakan-akan populis, seakan-akan berpihak kepada rakyat. Tapi Mbak Puan mencoba menjadi pemimpin, ya, begitulah dia apa adanya, dia lahir dari sebagai cucu Bung Karno, anak Bu Mega, anak Pak Taufiq kemudian jadi politisi di tingkat nasional. Ya, dia enggak perlu kepura-puraan,” kata Trimedya dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (31/5). Menurut Trimedya, mencari pemimpin haruslah yang apa adanya, bukan mempermak dirinya seolah-olah paling berpihak kepada rakyat. Trimedya lalu menyoroti Ganjar yang hanya memoles diri dari opini publik. “Jatuh dari sepeda, akting ada Hari Kanker botak, bukan yang begitu-begitu. Coba apa gunanya G