EKBIS

Jokowi Rayu Jerman untuk Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia, Berhasil?

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Jokowi Rayu Jerman untuk Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia, Berhasil?

Jokowi Rayu Jerman untuk Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia, Berhasil?

DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).


Dalam pertemuan itu, Jokowi mengajak Jerman untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik dari sektor hulu hingga hilir.


“Saya mengajak industri Jerman mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia,” ujar Jokowi dalam konferensi pers bersama Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis.


Jokowi berharap pabrik chip semikonduktor di Indonesia dapat menjadi bagian dari rantai pasok global. 


Selain itu, Jokowi juga menawarkan investasi di sektor industri hijau di Indonesia. 


“Saya sampaikan kembali tawaran kepada Jerman untuk membangun Jerman Industrial Quarter di salah satu kawasan industri di Indonesia,” imbuh Jokowi.


Selain membahas investasi di industri teknologi tinggi, Jokowi dan Steinmeier juga membahas beberapa agenda lain. 


Seperti kerja sama pengembangan sumber daya manusia untuk industri 4.0.


Indonesia, lanjut Jokowi, akan kembali menjadi Official Partner Country dari Hannover Messe pada 2023 mendatang.


Ini adalah pameran industri perdagangan terbesar di dunia dengan topik utama perkembangan industri.


Jokowi mengapresiasi dukungan Jerman dalam pembangunan Inisiatif Infrastruktur Hijau senilai 2,5 miliar euro. 


Juga pembangunan pusat mangrove dunia yang baru saja diresmikan beberapa hari lalu.


Jokowi dan Steinmeier membahas kerja sama mengatasi dampak ekonomi perang di Ukraina dan kerja sama untuk menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.


"Saya juga mendorong penguatan kerja sama mengatasi dampak perang di Ukraina. Khususnya untuk pangan dan energi, serta terkait kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. Saya kembali tekankan pentingnya arsitektur kawasan secara inklusif yang mengedepankan kolaborasi. Bukan pembendungan atau contaiment dalam spirit kerja sama multiralisme dan perdamaian," pungkas Jokowi. [Democrazy/fin]

Penulis blog