DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membanggakan harga kebutuhan pokok Indonesia, baik BBM hingga beras tidak mengalami kenaikan dan justru lebih murah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat (AS). Menurutnya, hal ini membuktikan Indonesia masih mampu mengendalikan berbagai harga komoditas di Indonesia usai dilanda Covid-19 selama 2 tahun dan invasi Rusia ke Ukraina. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi kepada relawan pendukung yang tergabung dalam 'Relawan Tim 7' di E-Convention Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, pada Sabtu (11/6/2022). "Kemudian karena perang menjadikan semuanya menjadi tidak pasti, tidak jelas, terjadi lonjakan harga di semua negara. Kita harus mengerti kenapa harga di semua negara ini naik, semua barang," kata Jokowi. Ia lantas memberikan peranan pemerintah dalam mengendalikan berbagai harga kebutuhan di masyarakat. Seperti harga BBM Pertalite yang kini masih seharga Rp7.650. "Saya berikan contoh urusan harga BBM di nega
Jokowi Bangga Harga BBM-Beras Indonesia Lebih Murah Dibandingkan AS-Singapura
Maret 12, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membanggakan harga kebutuhan pokok Indonesia, baik BBM hingga beras tidak mengalami kenaikan dan justru lebih murah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat (AS). Menurutnya, hal ini membuktikan Indonesia masih mampu mengendalikan berbagai harga komoditas di Indonesia usai dilanda Covid-19 selama 2 tahun dan invasi Rusia ke Ukraina. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi kepada relawan pendukung yang tergabung dalam 'Relawan Tim 7' di E-Convention Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, pada Sabtu (11/6/2022). "Kemudian karena perang menjadikan semuanya menjadi tidak pasti, tidak jelas, terjadi lonjakan harga di semua negara. Kita harus mengerti kenapa harga di semua negara ini naik, semua barang," kata Jokowi. Ia lantas memberikan peranan pemerintah dalam mengendalikan berbagai harga kebutuhan di masyarakat. Seperti harga BBM Pertalite yang kini masih seharga Rp7.650. "Saya berikan contoh urusan harga BBM di nega