DEMOCRAZY.ID - Pasca munculnya FPI Reborn yang melakukan aksi damai dan deklarasi dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan sebagai presiden di Pilpres 2024, narasi negatif malah menyudutkan mobil komando yang digunakan.
Pasalnya, saat ini mobil komando tersebut sepi job pasca dituding sebagai mobil khusus untuk mengakomodir aksi dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta itu.
Saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, sopir mobil komando bernama Ronny menyebut, bahwa tudingan yang dialamatkan kepada pihaknya itu salah besar.
"Kami ini profesional, menyediakan jasa mobil komando untuk teman-teman yang mau menyampaikan aspirasi dan pendapat pakai pengeras suara," kata Ronny seperti infromasi tertulis diterima, Rabu, 8 Juni 2022.
Ia juga membantah bahwa dirinya berafiliasi khusus dengan kelompok tertentu.
"Tidak ada kaitannya. Siapa pun yang mau pakai mokom itu silakan, kami melayani. Bahkan, beberapa kelompok Mahasiswa seperti teman-teman HMI, KAMMI, teman-teman yang pernah bergabung dengan kelompok bela Palestina, bahkan aksi yang tolak vaksin itu kami layani," ujarnya.
"Karena memang ini usaha jasa saja, tidak ada tendensi apa pun. Ini hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya saja, tidak lebih," kata dia menambahkan.
Ronny juga mengatakan bahwa selama ini dirinya netral, tidak condong ke kelompok mana pun, baik pro maupun kontra dengan pemerintah.
"Ya kalau mau pakai mokom saya, silakan saja, saya menerima. Karena biasa kok kami disewa untuk demo oleh semua kelompok," ujarnya.
Menurut Ronny, aksi unjuk rasa tidak dilarang oleh negara, bahkan menyewakan mobil komando untuk demo juga tidak dilarang oleh negara.
"Karena yang saya tahu demo itu kan boleh ya sama undang-undang. Kalau pun ada tendensi apapun itu urusan kelompok itu, tak ada urusannya sama saya, karena saya hanya penyedia jasa saja," tandasnya.
Terkait dengan pasca dirinya menerima order untuk aksi FPI Reborn, Ronny mengaku masih cooling down. Ia memahami ini bagian dari efek samping jasanya.
"Ya kebetulan saja pas jasa saya dipakai ormas FPI Reborn. Saya mendapatkan intimidasi. Tapi, saya mau katakan bahwa kami clear tidak ada kaitan khusus dengan mereka, bahkan dengan teman-teman KAMMI, HMI dan siapa pun. Hubungan kami profesional, mereka sebagai customer dan saya penyedia jasa," kata dia.
Selain itu, Ronny juga mengonfirmasi bahwa memang selama ini unit mobil komandonya memang ada di lahan milik Krakatau Steel yang ada di sekitar Menteng.
Akan tetapi ia membantah jika disebut mobilnya milik pemerintah atau kelompok mana pun.
"Memang saya parkirnya di Krakatau Steel, saya sewa lahan parkir di sana karena memang aman dan aksesnya dekat ke mana-mana," kata Ronny.
"Ini murni bisnis saya perorangan, bukan milik plat merah. Jadi, yang bilang itu sih fitnah. Banyak pelanggan saya tahu, kok. Nanti kalau saya sewa parkir di gedung tertentu dibilang mobil saya punya mereka, ya nggak begitu dong," tambahnya.
Lebih lanjut, Ronny yang mengoperasikan mokom yang saat ini viral gara-gara digunakan oleh kelompok FPI Reborn sedikit menceritakan suka dukanya.
"Ya, namanya kita penyedia, ada kalanya suka seperti aksinya damai, bagi-bagi makanan, aksi sedekah, saya juga ikut senang lihatnya," ucapnya.
"Dukanya ya saat aksi teman-teman itu ternyata rusuh, mokom saya yang jadi sasaran, pernah kabel ditarik-tarik sampai putus, mobil saya digebuk-gebuk, ya biasa, itu risiko lapangan.”
Pun demikian, ia menjalani bisnis jasa itu hanya sekedar membantu dirinya memenuhi kebutuhan hidup.
"Saya lihat potensi di sini, saya manfaatkan dan alhamdulillah bisa sedikit-sedikit membantu ekonomi keluarga saya. Semua saya jalani ikhlas dan insya Allah barokah," pungkasnya. [Democrazy/hops]