DEMOCRAZY.ID - Tiga partai politik di Indonesia yaitu Golkar, PPP, dan PAN kini membentuk sebuah koalisi yang dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Koalisi tersebut disahkan pada Sabtu, 4 Juni 2022 melalui nota kesepahaman yang ditandatangani oleh masing-masing ketua partai.
Pembentukan koalisi ini disorot oleh pakar filsafat Universitas Indonesia dan pengamat politik yaitu Rocky Gerung.
Dilansir dari channel youtube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Minggu, 5 Juni 2022 tersebut Rocky menyampaikan pendapatnya atas terbentuknya koalisi tersebut.
Dalam video yang berjudul, “Koalisi Golkar, PAN, dan PPP. Kok ada Luhut dan Projo Disitu. Mainan Jokowi?” Rocky menyoroti kehadiran Projo yang berada di lokasi pertemuan.
Menurutnya ini membuktikan bahwa Jokowi memiliki peralatan dan manuver politik melalui Projo.
“Memang itu didesain untuk memperlihatkan bahwa Pak Jokowi masih punya peralatan terutama kemampuan teman-teman di Projo untuk manuver,” ucap Rocky.
Rocky juga mengatakan bahwa Golkar yang pada akhirnya akan menjadi nahkoda dari koalisi ini melihat bahwa di pertemuan tersebut terdapat beberapa tokoh Golkar seperti Aburizal Bakrie.
“Dan ada tokoh-tokoh Golkar Pak Aburizal Bakrie jadi orang tetap lihat itu adalah nahkodanya adalah Golkar, yang dua ini kan cuma ngikut aja nih PAN sama PPP,” lanjut Rocky.
Rocky menganggap bahwa koalisi ini tidak ingin demokrasi yang dari titik awal dan hanya transaksi kepentingan politik saja.
“Ini orang-orang yang enggak ingin demokrasi itu dimulai di titik awal, mereka hanya transaksi aja di bawah mereka jadi ini koalisi busuk aja”.
Di akhir video Rocky memberikan kepanjangan yang lebih tepat untuk KIB menjadi Koalisi Indonesia Berantakan.
“Koalisi Indonesia Berantakan namanya itu,” tutup Rocky. [Democrazy/terkini]