DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengungkap ambisinya menjadi Gubernur DKI Jakarta usai sebelumnya berkeinginan menjadi Presiden RI. Perubahan mimpi Giring ini menuai tanda tanya besar.
Mulanya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan ambisi Giring untuk menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta bukan hal yang mudah. Pasalnya, ia mesti bersaing dengan nama-nama elite.
"Tentu bukan perkara muda karena banyak nama-nama mentereng yang ikut tanding nantinya. Seperti Riza Patria, Risma, Gibran, Airin, Syahroni, dan lainnya. Problemnya, kenapa tiba-tiba mimpi Giring turun kelas. Jadi mimpi jadi presiden ke mimpi jadi gubernur Jakarta?" ujar Adi ketika dihubungi, Jumat (10/6/2022).
Adi mengkritik strategi politik Giring yang selama ini menyerang Anies Baswedan selaku Gubernur Jakarta. Strategi ini, jelas Adi, justru menjadi 'boomerang' bagi Giring.
"Dalam kultur politik kita yang masih didominasi kultur politik jawa, strategi politik menyerang yang sering dipraktikkan Giring dan PSI kontraproduktif. Alih-alih dapat simpati rakyat yang didapat justru sebaliknya. Bullyan dan cari maki tiap hari," kata Adi.
Selama ini, ungkap Adi, rakyat masih melihat Giring sebagai sosok musisi dan vokalis band.
Adi mengatakan 'feel' dan 'fashion' Giring belum cocok di politik.
"Sejauh ini orang melihat Giring itu penyanyi Band Nidji, bukan politisi," ucap Adi.
"Wajar kalau setiap majuver Giring kerap dianggap lelucon. Makin aneh ketika Giring menggunakan strategi man of controversial. Itu fatal di politik kita," lanjutnya.
3 Faktor Giring Bisa Jadi Gubernur DKI
Pakar politik Universitas Paramadina Hendri Satrio angkat bicara. Selain popularitas, kata Hendri, ada 3 faktor lain yang bisa membuat Giring menjadi Gubernur DKI
"Dia (Giring) harus membuktikan bahwa dirinya bisa diterima ke warga Jakarta dengan menurut saya beberapa kriteria, yang pertama visinya Giring terhadap kesejahteraan Rakyat Jakarta," ungkap Hendri.
"Kemudian standar pembangunan yang dilakukan oleh Anies Baswedan sudah cukup tinggi, bahkan (bisa dibilang) tinggi. Nah Giring, yang akan dilanjutkan oleh Giring ini apanya dari yang sudah dibuat oleh Anies Baswedan?" lanjutnya.
Faktor ketiga adalah bagaimana Giring bisa melimpahkan lapangan pekerjaan.
Tidak hanya bagi warga Jakarta, tapi juga warga Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Namun, strategi 'menyerang Anies' yang kerap dilancarkan Giring justru menjadi 'senjata makan tuan'.
Hendri menyebut Giring perlu fokus mengenalkan ke rakyat siapa dirinya sebenarnya.
"Dia (Giring) mesti punya strategi lain (selain menyerang Anies) dan yang paling penting adalah mengenalkan siapa itu Giring Ganesha? karena yang dikenal oleh warga Jakarta dia itu anak band memimpin partai PSI kan kita belum tahu mekanismenya, pemilihan PSI juga belum pernah terbuka seperti partai-partai lain. Jadi banyak hal yang harus dia tunjukin ke Warga Jakarta," tuturnya.
Ambisi Giring
Giring Ganesha mengungkap ambisi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Meski ingin menjadi Gubernur DKI Jakarta, Giring mengaku saat ini dirinya fokus untuk memenangkan PSI.
Dia ingin mewujudkan cita-citanya untuk memenangkan PSI di Pemilu 2024.
"Saya sih mau suatu hari nanti jadi Gubernur DKI Jakarta. Tapi bukan sekarang kali, ya," kata Giring, Jumat (10/6/2022).
Giring sebelumnya juga menyampaikan keinginannya menjadi Presiden RI. Bahkan dia berniat nyapres pada Pemilu 2024.
Namun, belakangan, Giring mengurungkan niatnya maju dalam Pilpres 2024.
Eks vokalis Nidji itu merasa belum layak dan akan lebih fokus mendorong kadernya maju di pemilihan legislatif.
"Kalau sekarang cita-cita besar saya adalah bagaimana PSI menang di 2024, itu dulu," dia menambahkan. [Democrazy/detik]