DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari), Habib Umar Al Hamid, meminta Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menghancurkan alat politik yang sering dijadikan oligarki mempertahankan kekuasaan.
Alat politik yang dimaksud Habib Umar adalah Presidential Threshold (PT) 20 persen.
Menurutnya, banyak masyarakat yang gelisah dengan aturan tersebut sehingga membuat sebagian kalangan menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun sayang, hasilnya selalu gagal.
“Dalam pengamatan saya, Puan Maharani bisa menjadi pelopor dalam penghapusan PT 20 persen tersebut. Karena PDI Perjuangan adalah partai yg memiliki ideologi yang jelas dan mengakar di hati rakyat.” kata Habib Umar kepada wartawan di Tebet Jakarta Selatan, dua hari lalu.
Habib Umat menerangkan, PT 20 persen jelas-jelas menghambat penjaringan para calon presiden yang mumpuni dan menjadi idola rakyat.
Bahkan, kata dia, ada dugaan kalau MK adalah bagian dari oligarki yang ada di republik ini.
Habib Umar bilang, rakyat menginginkan partai-partai politik besar untuk mempelopori terhadap kegelisahan rakyat soal PT 20 persen agar dikurangin atau bahkan di nol persenkan.
Menurut dia, PDIP yang digagas berdasarkan prinsip demokrasi, sudah sepatutnya partai tersebut ada di garda terdepan dalam mengembalikan kedaulatan rakyat seutuhnya.
“Saya rasa melalui upaya hukum penghapusan ketentuan PT 20 persen yang nyata nyata sebagai alat kepentingan oligarki dalam menguasai kepentingan bangsa dan negara harus segera dihentikan dan di hancurkan,” kata Habib Umar.
Habib Umar mengatakan saat ini adalah momen bagi Puan Maharani untuk bergerak menjadi pelopor dan menjadi proklamator Kemerdekaan berdemokrasi di Indonesia.
“Kalau kakeknya Soekarno menjadi proklamator untuk kemerdekaan Indonesia, sekarang ini Puan bisa menjadi proklamator kemerdekaan berdemokrasi di Indonesia,” katanya. [Democrazy/poskota]